ULN Indonesia Maret 2014 Tumbuh 8,7%

Tuesday 20 May 2014, 11 : 43 am
by

JAKARTA-Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Maret 2014 tercatat sebesar USD276,5 miliar, tumbuh 8,7% dibandingkan dengan posisi Maret 2013.Posisi ULN pada Maret 2014 terdiri dari ULN sektor publik sebesar USD130,5 miliar dan ULN sektor swasta USD146,0 miliar. Dengan perkembangan ini, pertumbuhan tahunan ULN pada Maret 2014 tercatat meningkat bila dibandingkan dengan pertumbuhan Februari 2014 sebesar 7,5% (yoy). “Pertumbuhan ULN terus mengalami peningkatan sejak akhir tahun 2013 terutama didorong oleh ULN sektor swasta,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara di Jakarta, Selasa (20/5).

Menurutnya, peningkatan pertumbuhan ULN pada Maret 2014 dipengaruhi kenaikan posisi ULN sektor swasta dan sektor publik.  Posisi ULN sektor swasta tumbuh 12,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,8% (yoy). Sementara itu, ULN sektor publik tumbuh sebesar 5,1% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 3,2% (yoy). “Jika dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya, pertumbuhan ULN sektor swasta dan sektor publik masing-masing sebesar 1,9% (mtm) dan 1,1% (mtm),” imbuhnya.

Berdasarkan jangka waktu, lanjutnya kenaikan pertumbuhan posisi ULN terjadi baik pada ULN jangka panjang maupun ULN jangka pendek.ULN berjangka panjang pada Maret 2014 tumbuh 10,1% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Februari 2014 sebesar 9,7% (yoy). Sementara itu, ULN berjangka pendek tumbuh 2,4% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 2,4% (yoy). Pada Maret 2014, ULN berjangka panjang tercatat sebesar USD229,3 miliar, atau mencapai 82,9% dari total ULN. Dari jumlah tersebut, ULN berjangka panjang sektor publik mencapai USD124,6 miliar atau 95,4% dari total ULN sektor publik dan ULN berjangka panjang sektor swasta tercatat USD104,7 miliar atau 71,7% dari total ULN swasta.

Dia menjelaskan, peningkatan pertumbuhan ULN swasta pada Maret 2014 tidak terlepas dari perkembangan ULN di beberapa sektor utama yakni sektor industri pengolahan dan sektor keuangan.Pertumbuhan ULN sektor industri pengolahan tercatat sebesar 8,5% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya 7,5% (yoy), sementara pertumbuhan ULN sektor keuangan tetap tinggi sebagaimana bulan sebelumnya, yaitu sebesar 14,0% (yoy). Di sisi lain, pertumbuhan ULN sektor pertambangan dan penggalian, yang terus melambat sejak Desember 2013, tumbuh 12,1% (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 16,0% (yoy).  Sementara itu,  pertumbuhan ULN sektor listrik, gas, dan air bersih masih mengalami kontraksi sebesar 0,8% (yoy). Sektor jasa-jasa, yang secara pangsa hanya mencapai 0,7% dari ULN swasta,  mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu 65,5% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 53,7% (yoy). “BI memandang bahwa perkembangan ULN sampai Maret 2014 masih cukup sehat dalam menopang ketahanan sektor eksternal.Meskipun demikian, ke depan, Bank Indonesia tetap mencermati dan memantau perkembangan ULN Indonesia, khususnya ULN swasta, sehingga ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko stabilitas makroekonomi,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Anggaran Subsidi Dialokasikan Rp 201,4 Triliun

JAKARTA-Pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi sebesar Rp 201,4 triliun dalam Rancangan
Dengan ini kami untuk dan atas nama TOWR menyampaikan keterbukaan informasi atas transaksi material sehubungan dengan pembelian saham-saham SUPR oleh Protelindo, anak usaha perseroan

Berencana Bayar Utang, Protelindo Siap Rilis Obligasi Rp3,35 Triliun

JAKARTA-PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) berencana menerbitkan dan menawarkan Obligasi