JAKARTA-PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) selama sembilan bulan pertama tahun ini berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp1,64 triliun.
Padahal di periode yang sama 2021 mencatatkan rugi bersih sebesar Rp441,72 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Jumat (11/11), jumlah pendapatan FREN per Kuartal III-2022 mencapai Rp8,29 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 8,51 persen dibanding per Kuartal III-2021 yang senilai Rp7,641 triliun.
Seiring dengan peningkatan pendapatan, beban usaha FREN selama sembilan bulan pertama tahun ini meningkat menjadi Rp7,85 triliun dari Rp7,636 triliun pada periode yang sama di 2021.
Sehingga, laba usaha per Kuartal III-2022 menjadi Rp436,55 miliar atau melambung 8.426,37 persen dibanding per Kuartal III-2021 yang hanya senilai Rp5,12 miliar.
Selama sembilan bulan pertama tahun ini, FREN tercatat mampu membukukan keuntungan dari investasi saham sebesar Rp1,62 triliun atau jauh lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2021 senilai Rp88,35 miliar.
Selain itu, untuk periode yang berakhir 30 September 2022, FREN bisa mencatatkan keuntungan selisih kurs mata uang asing (neto) sebesar Rp73,71 miliar.
Padahal di periode yang sama 2021 mencatatkan rugi selisih kurs mencapai Rp77,51 miliar.
Adapun jumlah laba sebelum pajak yang dibukukan FREN per Kuartal III-2022 sebesar Rp1,41 triliun.
Capaian ini berbanding terbalik dengan kondisi di Kuartal III-2021 yang mencatatkan rugi sebelum pajak sebesar Rp592,72 miliar.
Per 30 September 2022, FREN meraih penghasilan pajak tangguhan mencapai Rp234,52 miliar.
Sehingga, laba periode berjalan per Kuartal III-2022 menjadi Rp1,64 triliun, padahal di periode yang sama mengalami rugi periode berjalan sebesar Rp441,72 miliar.
Sedangkan, besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per Kuartal III-2022 juga senilai Rp1,64 triliun.
Seperti diketahui, per Kuartal III-2021, FREN mencatatkan rugi bersih sebesar Rp441,72 miliar.
Hingga akhir September 2022, total liabilitas FREN tercatat sebesar Rp31,09 triliun atau lebih tinggi dibanding per akhir Desember 2021 yang senilai Rp30,7 triliun.
Sedangkan, total ekuitas pada akhir Kuartal III- 2022 sebesar Rp14,3 triliun atau mengalami kenaikan dibanding per 31 Desember 2021 yang senilai Rp12,65 triliun
