WJI: Sinergi Membuka Peluang Investasi di Jabar

Thursday 13 Nov 2014, 1 : 04 am
by

BANDUNG-Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus D.W. Martowardojo bersama Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ahmad Heryawan meresmikan Forum Pengembangan Ekonomi Daerah atau West Java Incorporated (WJI).

WJI merupakan forum untuk mensinergikan peran BI, Pemerintah Daerah, KADIN, OJK, perbankan, sektor swasta serta instansi terkait lainnya dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi perekonomian, meningkatkan daya saing dan persepsi positif daerah, khususnya Jawa Barat (Jabar).

Pembentukan WJI ini ditandai dengan Peraturan Gubernur Jabar No 76 Tahun 2014. Beberapa aktivitas utama dari Forum WJI, antara lain mendorong terbukanya market access bagi pengusaha Jawa Barat melalui diseminasi poin-poin international trade agreement and commitment dengan negara lain.

Selain itu, WJI ini juga menjadi saluran solusi atas permasalahan bisnis dan investasi

Agus Marto menjelaskan Forum WJI ini sangat penting karena melakukan promosi MP3EI, proyek Pemda, UMKM dan ETTI (Entrepreneurship, Tourism, Trade, and Investment) melalui sistem informasi Investor Relation Unit (IRU) West Java Incorporated dan international representative yang ada. Hal ini pada gilirannya membangun persepsi positif atas Provinsi Jabar, terutama menghadapi MEA 2015.

Pada kesempatan tersebut juga diresmikan website West Java Incorporated yang dapat diakses melalui www.westjavainc.org. Website ini menjadi portal informasi pertama bagi calon investor untuk mengenal potensi Jawa Barat, menjadi sarana dalam mendiseminasikan program dan kebijakan ekonomi serta informasi perkembangan ekonomi terkini, peluang dan potensi bisnis di Jawa Barat.

“Kami menyambut baik pembentukan dan penerbitan Peraturan Gubernur Jabar tentang West Java Incorporated. Forum ini diharapkan dapat mensinergikan peran masing-masing pihak untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan ekonomi daerah melalui tiga pilar utama yaitu investment, trade and finance,” ujar AGus.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI , Dian Ediana Rae mengatakan pasca krisis perekonomian global tahun 2008, kerjasama internasional semakin erat dilaksanakan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi global serta menjaga stabilitas sistem keuangan, baik dalam lingkup bilateral maupun multilateral.

Manfaat yang sebesar-besarnya dari kerjasama internasional ini hanya akan didapatkan oleh negara yang memiliki daya saing paling kuat.

“Di tengah perekonomian domestik yang masih menghadapi masalah fundamental dan struktural, kondisi produksi dan daya saing Indonesia, khususnya Jawa Barat di dunia internasional masih relatif rendah. Penyelesaian terhadap permasalahan fundamental ini memerlukan kerjasama dan sinergi dari berbagai pihak,” imbuhnya.

WJI ini merupakan pionir dalam pengembangan Regional Investor Relations Unit (RIRU).

Langkah ini tentunya memperhatikan posisi strategis Jabar dalam perekonomian nasional, seperti pangsa terhadap PDB Nasional yang mencapai sekitar 14%, kontribusi ekspor nonmigas mencapai 18% (terbesar secara nasional), dan kontribusi terhadap inflasi nasional sekitar 18,5%.

Jabar juga menjadi basis lumbung padi nasional, industri manufaktur nasional, dengan jumlah penduduk terbesar secara nasional.

“Sebagai pionir dalam pembentukan Forum Pengembangan Ekonomi Daerah, tentunya keberhasilan-keberhasilan yang diperoleh Jawa Barat dapat memacu daerah lainnya membangun hal yang sama. Oleh karena itu, kami mengharapkan agar Forum Pengembangan Ekonomi Jawa Barat ini dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk mendukung akselerasi pembangunan ekonomi Jabar sehingga dapat memberikan sumbangsih yang besar, tidak hanya kepada Provinsi Jabar namun juga kepada perekonomian nasional,” demikian Agus mengungkapkan harapan Bank Indonesia selaku inisiator pembentukan WJI.

WJI ini akan terus dikembangkan serta diharapkan akan mengubah paradigma berpikir dan merupakan revolusi “cara bekerja” di dalam mengelola pemerintahan secara inklusif, dengan keterlibatan yang optimal dari berbagai unsur pemerintah daerah, pengusaha (KADIN), Bank Indonesia, perbankan dan pihak lain yang nantinya dianggap perlu dalam menghadapi globalisasi.

Forum ini melibatkan semua Kabupaten/Kota di Jabar mengingat daya saing Jabar didukung oleh daya saing yang dimiliki daerah Kabupaten/Kota.

Sistem yang dibangun dalam Forum ini meliputi kelembagaan, sistem informasi dan proses kerja yang terstandarisasi dengan baik.

Bukan tidak mungkin hasil dari sinergi positif ini jika diterapkan di tingkat nasional akan mampu memperbaiki salah satu persoalan struktural kita yaitu defisit transaksi berjalan dalam jangka pendek, menengah dan panjang.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kemendes: Prukades Percepat Pertumbuhan Ekonomi Desa

JAKARTA-Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus

Mengapa Harus Dukung dan Pilih Ahok-Djarot?

Oleh: Ferdinandus Semaun. Memenangkan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat adalah Jalan