JAKARTA-PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) selama sembilan bulan pertama 2021 meraih laba bersih Rp30,98 miliar atau lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp94,98 juta.
Sedangkan, jumlah liabilitas per akhir Kuartal III-2021 tercatat mencapai Rp1,78 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (6/12), peningkatan laba bersih ZBRA tersebut ditopang oleh kenaikan jumlah penjualan per Kuartal III-2021 menjadi Rp2,65 triliun dari Rp8,86 miliar pada periode yang sama di 2020.
Sementara itu, beban pokok penjualan yang dicatatkan ZBRA selama sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp2,26 triliun atau jauh lebih besar dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp7,57 miliar.
Sehingga, laba bruto per Kuartal III-2021 menjadi sebesar Rp386,4 miliar.
Sementara itu, laba sebelum pajak untuk periode yang berakhir 30 September 2021 tercatat Rp39,2 miliar atau lebih besar dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp143,54 juta.
Dengan jumlah beban pajak penghasilan (neto) per Kuartal III-2021 yang sebesar Rp11,3 miliar, maka laba periode berjalan menjadi Rp27,89 miliar.
Sedangkan, besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp30,98 miliar.
Per 30 September 2021, total liabilitas ZBRA tercatat melambung menjadi Rp1,78 triliun dari posisi per 31 Desember 2020 yang senilai Rp17,31 miliar.
Sementara itu, total ekuitas per akhir Kuartal III-2021 tercatat meningkat menjadi Rp1,36 triliun dibandingkan dengan per akhir Desember 2020 mengalami defisiensi modal mencapai Rp10,62 miliar.
Berdasarkan penjelasan manajemen ZBRA kepada BEI, lonjakan liabilitas tersebut sebagai akibat dari konsolidasi laporan keuangan PT Dos Ni Roha ke dalam ZBRA.
Sebagaimana diketahui, ZBRA telah melakukan rights issue untuk mengakuisisi Dos Ni Roha dalam bentuk inbreng senilai Rp1,08 triliun.
