BRASILIA-Pemerintah Brasil mengungkapkan keinginannya membantu Indonesia dalam memajukan ketahanan pangan (food security) dan meningkatkan asupan protein bagi masyarakat Indonesia, antara lain dengan mengekspor daging sapi dan produk unggas, seperti kalkun dan bebek ke Indonesia. Demikian disampaikan Direktur Departemen Promosi Perdagangan dan Investasi,Duta Besar Rubens Gama seperti dikutip Direktur Kerja Sama Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) dan Organisasi Internasional Lainnya Kemendag, Deny W. Kurnia disela-sela pertemuan ke-2 Working Group on Trade and Investment (WGTI) di Brasilia, Brasil , Senin (9/9). “Namun demikian, kami menekankan pentingnya bagi Brasil untuk memenuhi prosedur dan ketentuan impor produk hasil ternak dan unggas di Indonesia, serta ketentuan SPS di World Trade Organization (WTO),” tegas Deny.
Di lain pihak, Brazil mengungkapkan keinginan membantu Indonesia dalam memajukan foodsecurity dan meningkatkan protein untuk masyarakat antara lain dengan mengekspor daging sapi dan produk unggas (kalkun dan bebek) ke Indonesia. Akan tetapi, Indonesia menekankan pentingnya pemenuhan prosedur dan ketentuan impor produk hasil ternak dan unggas di Indonesia serta ketentuan SPS di WTO. Delegasi Brasil, pada kesempatan ini, juga memaparkan keberhasilan investasi perusahaannya di Indonesia, yaitu PT.Vale yang bergerak di sektor pertambangan nikel. Pihak Brasil mengharapkan adanya peningkatan kerja sama dalam menanamkan modal kedua negara, khususnya di sektor infrastruktur dan jalinan konektivitas guna mendukung pengembangan perdagangan bilateral.
Sementara itu, Direktur Pengamanan Perdagangan Kemendag, Oke Nurwan, berharap agar Brasil memberikan perhatian khusus pada penetapan kebijakan trade remedies (pengamanan perdagangan) yang merugikan eksportir Indonesia. “Contohnya tuduhan dumping untuk produk viscose dan acrylic yarn, serta circumvention dumping dan kemungkinan subsidi untuk produk alas kaki,”jelasnya.
Oke juga mengatakan bahwa Brasil merupakan supplier kapas terbesar bagi Indonesia, sehingga produk benang seperti acrylic maupun viscose yarn dari Indonesia diharapkan dapat diperlakukan lebih khusus , terutama karena produk- produk tersebut diperlukan bagi pengembangan sektor tekstil dan garment di Brasil.
