Furnitur Nasional Harus Mampu Kuasai Pasar Global

Wednesday 18 Nov 2015, 2 : 41 pm
by
Menperin Saleh Husin

JAKARTA-Daya saing industri furnitur dan kerajinan Indonesia diharapkan mampu menguasai pasar global. Selain karena Indonesia memiliki sumber bahan baku alami yang melimpah dan berkelanjutan, keunggulan produk furnitur dalam negeri didukung dengan keragaman corak dan desain yang berciri khas lokal serta ditunjang oleh SDM yang cukup kompeten.

Selama ini Kementerian Perindustrian melaksanakan berbagai kegiatan promosi untuk mempopulerkan furnitur dalam negeri baik itu tingkat nasional maupun internasional. Misalnya untuk pameran furnitur internasional pernah dilaksanakan di beberapa negara Eropa, Amerika dan China, sedangkan di dalam negeri salah satunya adalah pameran Perfect Home 2015. “Langkah tersebut kita ambil selain untuk memperkenalkan produk-produk furnitur dalam negeri di pasar internasional, juga kita harapkan dapat meningkatkan target ekspor dan produksinya,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam sambutannya pada acara Pembukaan Pameran Perfect Home 2015 di Jakarta, Rabu (18/11).

Menperin optimistis industri berbasis agro ini dapat terus memberikan kontribusi yang besar terhadap perolehan devisa negara dan penyerapan tenaga kerja. Disamping itu, image furnitur sebagai green product juga dapat dipopulerkan melalui berbagai kegiatan seperti pameran. “Dalam pengembangan industri nasional, industri furnitur dan kerajinan merupakan salah satu industri prioritas yang menghasilkan produk bernilai tambah tinggi, berdaya saing global, sebagai penghasil devisa negara serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang signifikan dan didukung oleh sumber bahan baku berupa kayu, rotan maupun bambu,” paparnya.

Menperin mengingatkan, tantangan yang harus dicermati dalam waktu dekat adalah penerapan Asean Economic Community (AEC) pada tahun 2015. AEC ini diharapkan dapat menjadi komunitas kerjasama antar negara-negara ASEAN. Namun, AEC juga dapat menjadi peluang atau ancaman bagi industri dalam negeri khususnya industri furnitur dan kerajinan.

Untuk itu, pemerintah mendorong peningkatan daya saing industri melalui beberapa program hilirisasi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. Dalam Undang-undang tersebut dinyatakan bahwa dalam rangka peningkatan nilai tambah Industri guna pendalaman dan penguatan struktur Industri dalam negeri, Pemerintah dapat melarang atau membatasi ekspor sumber daya alam.

Lebih lanjut jelasnya, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pelarangan ekspor bahan baku kayu diatur dalam Permendag No. 44 Tahun 2012 tentang Barang Dilarang Ekspor, sementara pelarangan ekspor bahan baku rotan diatur dalam Permendag No.35 Tahun 2011 tentang Ketentuan Ekspor Rotan dan Produk Rotan.

Saat ini terangnya, perkembangan industri furnitur nasional mengalami kemajuan yang signifikan. Secara total pada tahun 2013 nilai ekspor furnitur kayu dan rotan nasional mencapai USD 1,8 miliar dan meningkat pada tahun 2014 menjadi USD 2,2 miliar. Diprediksi nilai ekspor furnitur kayu dan rotan olahan dalam lima tahun ke depan mencapai USD 5 miliar.

Sementara itu, tren furnitur dunia yang terus berubah dan berkembang menuntut perhatian tersendiri dari para pelaku industri ini. Dibutuhkan upaya menumbuhkan kesadaran inovasi, karya kreatif furnitur baru dengan inspirasi budaya lokal yang mampu menyesuaikan selera pasar sebagai upaya peningkatan daya saing industri furnitur dan kerajinan nasional.

Pada kesempatan tersebut, Menperin berharap agar pelaksanaan pameran Perfect Home 2015 dapat mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas produsen furnitur dan kerajinan nasional sehingga menghasilkan produk unggulan yang memiliki nilai tambah dan menjadi market leader di pasar global. Disamping itu, Menperin juga menghimbau agarmasyarakat luas semakin meningkatkan penggunaan produk furnitur dan kerajinan produksi dalam negeri.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ketum HKTI Moeldoko Panen Padi di Gianyar Bali

BALI-Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal (Purn) Dr

Fahri : Nazarudin Jadi Problem Keamanan Nasional.

JAKARTA-Terpidana kasus korupsi Muhammad Nazaruddin ‘nyanyi’ lagi. Kali ini mantan