IPW: Buwas Dihabisi Karena Ganggu Bisnis Pejabat

Thursday 3 Sep 2015, 6 : 37 pm
by
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane

JAKARTA-Indonesia Police Watch (IPW) mensinyalir aksi pendongkelan Kabareskrim Komjen Budi Waseso (Buwas) dilatarbelakangi oleh dendam.

Aktor intelektual dibalik aksi ini adalah pejabat negara yang bisnisnya tersentuh oleh Jenderal asal Pati, Jawa Tengah ini.

Sepak terjang Buwas yang tegas dan tanpa tedeng aling-aling menyebabkan bisnis mereka terancam.

Demikian ditegaskan oleh Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam surat eletroniknya di Jakarta, Kamis (3/9).

Hingga saat ini, kabar pencopotan Buwas semakin santer.

Informasi yang diperoleh IPW, posisi Buwas digantikan oleh Komjen Saud Usman Nasution.

Menurut Neta, pencopotan Buwas merupakan kemenangan bagi koruptor.

“Para koruptor yang selama ini disisir, digeledah, dan disapu bersih Buwas berhasil melakukan perlawanan dan menjungkalkan Kabareskrim itu,” imbuhnya.

Sayangnya kata Neta, elit penguasa bukannya melindungi tetapi malah ramai-ramai ikut menghabisi karir Buwas di Bareskrim.

Padahal, salah satu poin dari konsep Nawacita Presiden Jokowi adalah pemberantasan korupsi.

“Tapi polisi yang agresif memberantas korupsi justru dihabisi,” ujarnya.

IPW menduga aksi pendongkelan Buwas akibat adanya persekongkolan para koruptor, konglomerat hitam dan tersentuhnya bisnis para pejabat akibat sepak terjang Buwas memberantas korupsi.

Pemberantasan korupsi yang dilakukan Buwas dianggap sudah menimbulkan kegaduhan.

Padahal prestasi Buwas bisa terbilang jauh diatas rata rata, bahkan mengesankan sekali sehingga Polri benar benar bisa mengimbangi kerja KPK.

Polri jelas Neta terlihat bermartabat dengan prestasi Buwas.

Namun dengan dihabisinya Buwas dikhawatirkan kinerja Polri akan kembali terpuruk.

Jajaran Polri akan trauma, sehingga koruptor, konglomerat hitam dan para pejabat yang berkolusi akan semakin berjaya.

“Nawacita dan revolusi mental Jokowi tinggal kenangan,” tuturnya.

Ironisnya, tutur Neta, para aktivis dan LSM antikorupsi diam dan tutup mulut melihat kondisi ini. Mereka seakan tidak peduli kinerja Buwas yang sudah mengungkap kasus- korupsi besar.

“Ada apa,” ujarnya dengan nada tanya.

Sementara jika KPK disentuh sedikit saja,  para aktivis dan LSM anti korupsi berteriak kencang.

“Apakah sikap diam mereka karena Bareskrim berniat akan membongkar aliran dana KPK ke sejumlah LSM anti korupsi tersebut, sehingga mereka merasa bersyukur Buwas dihabisi?,” tanyanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bank Neo Commerce Adakan PUT Senilai Rp120,38 Miliar

JAKARTA-Manajemen PT Bank Neo commerce Tbk (BBYB) berencana melakukan penawaran umum

Trend Surplus Perdagangan Indonesia Diyakini Berlanjut

JAKARTA-Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, surplus perdagangan masih akan