Kampus Didorong Buka Ajang Kontestasi Ide Untuk Capres 2019

Saturday 6 Jan 2018, 12 : 40 pm

JAKARTA-Saat ini ada gejala di masyarakat bahwa publik sedang mencari-cari calon alternatif pemimpin baru untuk Pilpres 2019 mendatang, selain Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo. “Kalau saya lihat survei-surveinya, justru publik masih mencari sosok pemimpin alternatif selain kedua tokoh tersebut,” kata Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah kepada wartawan di Gedung DPR RI, Sabtu (6/1/2017).

Karenanya menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, belum tentu hanya figur Prabowo dan Jokowi sebagai petahana yang akan terpilih sebagai konstestan di Pilpres 2019 nanti. “Memang, Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo menjadi kandidat capres 2019 teratas di setiap hasil survei. Tapi kan belum tentu,” ucapnya lagi.

Bahkan, Fahri mengimbau kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah, seperti Papua dan Maluku, serta universitas agar bisa mengundang calon-calon yang maju ingin di Pilpres 2019 untuk kontestasi ide. Dengan begitu, para calon bisa mengemukakan pandangannya terhadap daerah-daerah tersebut. “Ayo, mulai lah undang calon-calon presiden, suruh mereka debat di daerah-daerah itu. Apa sikap capres itu bagi daerah nya masing-masing,” kata politisi dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.

Dengan menggelar kontestasi ide, maka tambah Fahri, semua akan terbuka bagaimana mau menyelesaikan masalah di daerah mereka masing-masing, dan apa janji mereka kepada rakyatnya.
“Semua buka dong. Apa sikap capres itu bagi Maluku Utara, apa sikap capres itu bagi Bali, apa sikap capres bagi NTT, bagi Papua. Bagaimana mau menyelesaikan masalah Papua, apa janji mereka kepada rakyat Aceh,” katanya.

Untuk calon-calon yang akan maju pada Pilpres 2019, Fahri menyarankan agar sebaiknya mereka melakukan kontestasi ide yang seharusnya sudah dapat dilakukan pada tahun ini. Termasuk Presiden Jokowi sebagai petahana, kata dia, dapat menyampaikan segala pencapaiannya selama menjabat kepada masyarakat. “Harusnya awal 2018 ini sudah ada kontestasi ide. Maka saya menganggap bahwa kritik orang kepada Jokowi itu harus dijawab sebagai petahana. Beliau harus jawab secara baik dan mendalam supaya mulai ada perlombaan ide-ide,” tuturnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Jasmerah merupakan pesan yang masih sangat relevan sampai saat ini. Karena para elit bangsa Indonesia cenderung meninggalkan sejarah. Melupakan sejarah.

Pandora Papers: DPR Wajib Batalkan Tax Amnesty 2022

Oleh: Anthony Budiawan Pandora Papers dibocorkan ke publik. Tentu saja

Laba Cardig  Aero Services Tumbuh 61,78% per September 2023

JAKARTA-PT Cardig Aero Services Tbk (CASS) membukukan laba Rp146,34 miliar