KPU: Tangkap Penyebar Hoax Surat Suara Tercoblos

Thursday 3 Jan 2019, 2 : 35 am
by

JAKARTA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan kabar terkait adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok merupakan kabar bohong. KPU meminta agar penyebar berita bohong tersebut ditangkap.

“Jadi orang-orang jahat yang mengganggu pemilu kita, yang mendelegitimasi penyelenggara pemilu, harus ditangkap. Kami akan lawan itu. Jadi kami sangat berharap pelakunya segera ditangkap,” ujar Ketua KPU Arief Budiman seusai sidak di kantor Pelayanan Utama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara, seperti dikutip dari detik.com, Rabu (2/1).

Arief meminta pihak kepolisian melacak penyebar berita bohong tersebut, di antaranya penyebar dan pembuat rekaman yang menyatakan adanya tujuh kontainer surat suara yang telah tercoblos.
“Saya ingin menyampaikan kepada pihak keamanan, pihak kepolisian, untuk melacak, untuk mencari, siapa yang menyebarkan dan membuat rekaman suara ini,” kata Arief.

Tak hanya itu, ia juga meminta kepolisian menangkap orang yang telah menulis dan meng-capture berita bohong tersebut.

“Termasuk siapa yang menulis, jadi ada capture tulisan yang memuat tentang berita-berita bohong ini,” kata Arief.

Sebelumnya, kabar ini juga diinformasikan melalui Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief di akun Twitter. Andi meminta agar kabar adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok itu dicek. Namun, saat dicek kembali, cuitan Andi Arief ini sudah dihapus.

Kabar hoax yang beredar itu menyebut ada 70 juta surat suara yang sudah dicoblos di nomor urut 01 dalam tujuh kontainer. Di rekaman itu juga menyebutkan surat suara itu berasal dari China dan sudah disita TNI AL.

Namun KPU memastikan itu berita bohong alias hoax

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Cadev Agustus Diharapkan Ada Kenaikkan

JAKARTA-Kegiatan ekspor mineral selama Agustus 2014 diprediksi mengalami peningkatan, sehingga
Utang global bond ini jika terealisasi semuanya maka nilainya mencapai 536 triliun rupiah, itu dari global bond saja. Lalu bagaimana utang Pertamina sekarang yang nilainya sudah hampir 600 triliun rupiah.

Presiden Jokowi Akan Dikorbankan?

Oleh: Salamuddin Daeng Lihat di Brazil masyarakat sudah menuntut presidennya