Menkeu: Pengaruh Global Akan Terasa

Thursday 15 Aug 2019, 12 : 43 am
by
menkeu
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menjawab wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (13/8) siang

JAKARTA-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati kembali menekankan, transmisi dari pengaruh global suka atau tidak suka pasti akan terasa, entah itu dalam bentuk nilai tukar Rupiah akan terpengaruh, indeks harga saham, bonds year, SBSN semuanya nanti akan terpengaruh.

Bagi Indonesia untuk tetap bisa tumbuh mempertahankan pertumbuhan di atas 5% tanpa menimbulkan kerapuhan dengan lingkungan global yang sangat volatile ini, menurut Menkeu, maka semua pihak harus meyakinkan bahwa pertumbuhan itu harus dipacu dari investasi.

“Oleh karena itu, memang investasi yang terutama berasal dan bisa menimbulkan capital inflow itu harus menjadi salah satu tugas yang paling penting,” kata Sri Mulyani kepada wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (13/8) siang.

Menurut Menkeu, policy-nya itu dibahas pemerintah apa saja, kemudian bagaimana kita tetap juga memperbaiki daya kompetisi. Daya kompetisi itu, lanjut Menkeu, supaya kemudian semua tidak terlalu mudah terombang-ambing dengan perubahan lingkungan.

Selama ini, lanjut Menkeu, sudah selalu disampaikan, kalau daya tarik investasi selama ini berasal dari kualitas infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, termasuk tenaga kerja Indonesia apakah mereka punya skill, produktivitasnya tinggi.

“Kemudian policy mengenai masalah investasi, bagaimana policy investasi di Indonesia, juga termasuk intensif yang diberikan,” pungkas Sri Mulyani

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BTN Bukukan Laba Bersih Rp 402 Miliar

JAKARTA- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan kinerja perseroan
Kinerja positif ini tidak lepas dari kerja keras semua pihak dalam upaya melakukan pengendalianpandemi Covid-19 di Indonesia.

Naik 38%, Sektor Manufaktur Realisasikan Investasi Hingga Rp 88 Triliun

JAKARTA-Indonesia dinilai masih menjadi negara tujuan investasi bagi sejumlah industri