SURABAYA – Kawasan jalan raya Margomulyo Surabaya mulai jadi sarang kejahatan.
Ini terjadi pada Reynaldo Yoga Pratama (19) tinggal di jalan gadel timur gang II Tandes Surabaya.
Dia menjadi korban perampasan kendaraan oleh sekelompok penjahat usai mengisi bensin di SPBU Margomulyo.
“Kejadiannya jam 1 dini hari, seusai mengisi bahan bakar si SPBU jalan Margomulyo arah Balong Sari, tepatnya didepan pabrik selang PT Mepoly, ada mobil yang menghalangi saya. Lalu dua orang turun dari mobil, satu orang menodongkan pisau dan seorang menutup wajah saya dengan sarung bantal. lalu dia mengambil dompet dan hp dan saya dimasukkan ke mobil dan diturunkan di jalan tol arah Perak,” ungkap Reynaldo usai melaporkan kejadian itu ke Polsek Tandes.
Sedangkan motor Yamaha Vixion juga berhasil dirampas penjahat.
“Saya tidak tau motor saya dibawa siapa. Yang pasti salah satu dari mereka,”ungkap dia.
Selain berhasil merampas motor, dompet (berisi ATM BCA, STNK) dan sebuah HP, komplotan penjahat itu juga melakukan kekerasan fisik terhadapnya.
“Saya ditanya apakah dari anggota atau tidak, lalu saya dipukuli beberapa kali dibagian perut,”kata dia.
Usai melaporkan kejadian itu, Ratno Tismoyo selaku pengacara yang mendampingi korban saat melapor ke Polisi menyatakan keprihatinan atas kejadian itu dan menyesalkan sistem pengamanan pihak kepolisian yang dianggap tidak tanggap untuk menekan angka kejahatan.
“Semestinya ini tidak harus terjadi bila kepolisian melakukan pengawasan secara serius guna menekan angka kejahatan. Jangan hanya ketika ada laporan baru disikapi,”ujar Ratno ketika menunggu kliennya di periksa.
Ratno juga mempertanyakan kualitas kinerja Polsek Tandes yang terkesan tidak dekat dengan masyarakat.
Hal itu ditunjukkan oleh salah satu petugas Sentra Pelayanan Terpadu Kepolisian (SPKT) Polsek Tandes bernama Kusyanto.
Saat akan melapor, Kusyanto bukan menerima Reynaldo maupun dirinya secara baik baik, melainkan dengan nada nada keras dan bentakan terlontar dari oknum Polisi separuh bayah itu.
“Baru saya akan melapor langsung dibentak, bukan ditanya keperluan saya ini apa kok malah diusir,”jelas Ratno.
Kapolsek Tandes, I Wayan Winaya belum berhasil ditemui saat dikonfirmasi terkait penanganan wilayah kerjanya, sedangkan Kanitreskrim Kuswinto juga tidak berada ditempat.