OJK Catat Kinerja IKBN Meningkat

Monday 1 Feb 2016, 5 : 59 pm
by

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku cukup puas dengan kinerja Industri Keuangan Non Bank (IKNB) yang pada tahun 2015. Hasil evaluasi capaian kinerja, IKNB mengalami peningkatan jumlah aset dan layanan terhadap seluruh masyarakat. “Meskipun kondisi perekonomian global mengalami tekanan deflasi, termasuk Amerika sedang menuju pemulihan ekonomi, akan tetapi IKNB tidak mengalami dampak atau guncangan langsung sehingga tidak ada potensi risiko yang akan dialami oleh IKNB,” ujar Kepala Eksekutif Pengawasan IKBN OJK Firdaurs Djaelani di Jakarta, Senin (1/2).

OJK jelasnya akan mendorong sektor IKNB untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi nasional yang optimal. Sebagai bagian dari upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional, Pemerintah mencanangkan pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapasitas UMKM termasuk start-up company, serta ketahanan pangan.

Menurutnya, dalam rangka mendukung keberhasilan program strategis pemerintah, OJK turut serta mendorong Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Penjaminan untuk berpartisipasi aktif dalam menerbitkan produk dan layanan jasa keuangan yang menunjang program pemerintah dimaksud. “Oleh karena itu, OJK membentuk beberapa Pokja dan berinisiatif mendorong Asosiasi IKNB secara langsung mendukung dan memberikan paket investasi asuransi, dana pensiun, pembiayaan dan penjaminan terhadap sektor-sektor tertentu,” tuturnya.

Sampai dengan bulan Desember 2015, terangnya jumlah Perusahaan Asuransi terdiri atas 50 (lima puluh) Perusahaan Asuransi Jiwa, 76 (tujuh puluh enam) Perusahaan Asuransi Umum, 6 (enam) Perusahaan Reasuransi, 3 (tiga) Asuransi Wajib dan 8 (delapan) Perusahaan Asuransi Syariah. Selain itu, Perusahaan Jasa Penunjang Asuransi terdiri atas Perusahaan Pialang Asuransi, 37 (tiga puluh tujuh) Perusahaan Pialang Reasuransi, dan 28 (dua puluh delapan) Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi.

Sedangkan jumlah premi asuransi konvensional selama tahun 2015 sebesar Rp181,47 Triliun dan jumlah klaim sebesar Rp104,87 Triliun. Selain itu jumlah kontribusi asuransi syariah selama tahun 2015 sebesar Rp10,49 Triliun, sedangkan jumlah klaim bruto sebesar Rp3,34 Triliun.

Selama tahun 2015, terangnya jumlah aset Perusahaan Pembiayaan tumbuh 1,25% menjadi sebesar Rp425,72 Triliun, sedangkan aset Perusahaan Modal Ventura menjadi sebesar Rp8,9 Triliun. “Selain itu, jumlah aset Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur tumbuh 174,69% menjadi sebesar Rp38,24 Triliun,” tuturnya.

Adapun jumlah aset neto Dana Pensiun tumbuh 6,3% menjadi sebesar Rp205,05 Triliun. Selain itu, jumlah investasi Dana Pensiun juga tumbuh 6,9% menjadi Rp199,05 Triliun.

Selama tahun 2015, lanjutnya lembaga Penjaminan semakin memperluas pangsa pasar penjaminan kredit bagi UMKM sehingga nilai outstanding penjaminan mengalami peningkatan 9,84% menjadi Rp101,74 Triliun. “Secara umum, selama tahun 2015 OJK telah melaksanakan berbagai program strategis terutama dalam rangka meningkatkan kontribusi IKNB pada sektor prioritas pembangunan nasional dan program peningkatan kualitas layanan kepada pelaku IKNB,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Dilikuidasi 15 Perusahaan Modal Ventura

JAKARTA-Sedikitnya 15 perusahaan modal ventura telah dibekukan, alias likuidasi oleh

Surati Bupati Mojokerto, Warga Lolawang Desak Kades M Toha Dicopot

MOJOKERTO – Konflik antara warga Desa Lolawang Kecamatan Ngoro Kabupaten