JAKARTA-Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan lima amanat kepada Joko Widodo atau Jokowi – Ma’ruf Amin, apabila nanti sudah sah terpilih sebagai presiden dan wakil presiden. Pesan ini disampaikan oleh Ketua PBNU, Said Aqil Siradj langsung kepada Ma’ruf di kantor PBNU.
Turut hadir saat menyampaikan amanat ini yakni, KH. Mitachul Akhyar (Pj. Rais Aam), KH. Yahya C. Staquf
(Katib Aam) dan DR. Ir. H. A. Helmy Faishal Zaini (Sekretaris Jenderal).
Dalam surat amanat yang dibacakan Said Aqil, tertulis bahwa NU sejak didirikan mengemban dua amanat. Amanat tersebut adalah amanat keagamaan (diniyyah), dan amanat kebangsaan (wathaniyyah). NU untuk itu memandang diperlukan langkah strategis guna mengimplementasikan cita-cita membangun bangsa yang maju, bermartabat, serta berperadaban mulia.
“Oleh karenanya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengamanatkan kepada Ir. H. Joko Widodo dan Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin,” kata Said di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin 22 April 2019.
Ini isi surat selengkapnya
بسم الله الرحمن الرحيم
Semoga Allah Swt merahmati dan melindungi kita semua serta keberkahan dan ketenteraman senantiasa terlimpahkan kepada bangsa Indonesia.
Nahdlatul Ulama sejak didirikan mengamban dua amanat yang senantiasa dipegang erat sampai saat ini. Amanat tersebut adalah amanat keagamaan (diniyyah), dan amanat Kebangsaan (wathaniyyah). Kedua amanat tersebut selalu menjadi landasan prinsip Nahdlatul Ulama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nahdlatul Ulama memandang diperlukan langkah strategis guna mengimplementasikan cita-cita membangun bangsa yang maju, bermartabat, serta berperadaban mulia. Oleh karenanya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengamanatkan kepada Ir. H. Joko Widodo dan Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin untuk:
Pertama, dalam bidang pandidikan mengutamakan pembangunan manusia yang menitikberatkan pada Pendidikan Karakter. Langkah ini bisa ditempuh sengan salah satunya memberi perhatian lebih kepada Pendidikan Pesantre. Sebagai basis tempat pertumbuhan Islam Moderat, Pesantren sampai saat ini masih belum mendapatkan tempat yang strategis di mata negara.