Sudirta: Soal Keramahan Bali, Raja Salman pun Tidak Ada Komplain

Sunday 10 Nov 2019, 4 : 57 pm
by
Anggota DPR RI Dapil Bali, I Wayan Sudirta

JAKARTA-Anggota DPR RI Dapil Bali, I Wayan Sudirta, menyayangkan pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf ) dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wisnuthama Kusubandio yang akan menyulap Bali dan Toba lebih ramah terhadap wisatawan Muslim. Padahal, sejak ratusan tahun masyarakat Bali sangat ramah dan toleran terhadap pendatang, baik Budha, Kristen maupun Muslim.

Karena itu, Sudirta meminta Menparekraf agar jangan melontarkan pernyataan yang mengkotakkan golongan dan kelompok, tapi mesti melihat fakta obyektif secara sosial maupun historis.

“Kalau benar ada pernyataan seperti itu, itu memojokkan orang dan pariwisata Bali yang seakan-akan tidak ramah terhadap wisatawan Muslim. Padahal, selama Raja Salman (Raja Arab Saudi_red) berlibur di Bali tidak ada complain dan justru memperpanjang liburannya beberapa hari,” ujar Politisi PDI Perjuangan ini.

“Satu pun tidak ada keluhan bahwa Bali tidak ramah bagi Muslim. Karena sejatinya, Bali mengembangkan Kepariwisataan berbagis budaya, keramahannya untuk semua umat manusia, bahkan semua makhluk, sesuai ajaran Tri Hita Karana; memuliakan sesama manusia, alam dan Tuhan,” ujar Sudirta.

Sebelumnya, dua destinasi wisata yakni Danau Toba dan Bali ditargetkan menjadi tempat wisata ramah wisatawan Muslim dari mancanegara, meski keduanya memiliki mayoritas beragama non-Muslim.

“Banyak wilayah Indonesia yang bukan Muslim. Misalnya Toba dan Bali. Itu kita siapkan tempat ibadah, wudhu agar mereka nyaman,” ujar Menparekraf Wishnutama di Jakarta, Selasa (6/11/2019).

Menurut Sudirta, kalau Menparekraf mau membuka catatan sejarah, bagaimana raja-raja Bali di Buleleng, Jembrana, Badung, Klungkung, Karangasem, dan lainnya, bersikap sangat baik terhadap Saudara Muslim, dengan diberikannya tanah-tanah untuk membangun perkampungan Muslim. Hal itu mematahkan narasi seakan Bali tidak ramah bagi wisatawan Muslim.

“Jangankan wisatawan, semeton Muslim sudah ratusan tahun berinteraksi sosial dengan masyarakat Hindu di Bali tanpa pernah ada diskriminasi, toleransi yang sangat indah,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Mahasiswa Cipayung Plus Sepakati Merawat Kebhinekaan

JAKARTA-Memperingati 88 tahun Hari Sumpah Pemuda, kelompok Mahasiswa Cipayung Plus

Inilah Profil Lima Dewan Direksi LPI

JAKARTA-Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan lima orang figur yang