4.000 Rumah di Cirebon Segera Memasak Memakai Gas Bumi

Tuesday 7 Oct 2014, 3 : 30 pm
by

CIREBON-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM), Pemerintah Kota Cirebon  dan PT Perusahaan Gas  Negara (Persero) Tbk (PGN), pada Selasa (7/10), secara  bersama-sama  meresmikan penyaluran gas bumi untuk rumah tangga di Cirebon, Jawa Barat. Peresmian pemanfaatan gas bumi ini dilakukan oleh Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Heri Poernomo, Walikota Cirebon  Ano Sutrisno dan Direktur Pengusahaan PGN Jobi Triananda Hasjim.

Pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi dan menekan subsidi BBM serta mendorong penggunaan energi yang lebih bersih. Pembangunan jargas telah dilakukan Kementerian ESDM cq Ditjen Migas sejak tahun 2009 dan hingga saat ini telah terpasang sekitar 73.000 satuan rumah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pembangunan jargas di kota Cirebon dilakukan oleh Kementrian ESDM cq Ditjen Migas pada tahun 2012 dengan total 4.000 sambungan rumah (SR), terdiri dari 11 sektor yaitu sektor 1  sejumlah 512 SR berada di kelurahan Kalijaga dan Harjamukti, sektor 2  sampai dengan sektor 8 sejumlah 2.350 SR berada di kelurahan Kalijaga, sektor 9 sejumlah 384 SR berada di kelurahan Kalijaga dan Argasunya serta sektor 10 dan 11 sejumlah 754  SR berada di kelurahan Argasunya. PGN mendapatkan penugasan dari Ditjen Migas untuk mengoperasikan jargas di 3 wilayah yaitu Rusun Jabodetabek (5.234 SR), Kota Cirebon (4.000 SR), dan Kabupaten Bogor (4.000 SR). Pembangunan jargas tersebut merupakan bukti dari komitmen pemerintah untuk mendukung percepatan konversi energi ke gas bumi.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas, Heri Poernomo mengatakan, cadangan gas bumi Indonesia diperkirakan cukup untuk dipergunakan selama 60 tahun ke depan. Sementara produksi minyak bumi, selama 5 tahun terakhir terus menunjukkan penurunan.

Oleh karena itu, pemanfaatan gas bumi harus terus ditingkatkan, termasuk untuk sektor rumah tangga dan transportasi.  “Pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk untuk rumah tangga merupakan salah satu program prioritas nasional dalam rangka penyediaan infrastruktur gas kota,” tambahnya.

Lebih lanjut Heri mengatakan, hingga saat ini pemanfaatan gas bumi di dalam negeri masih belum maksimal dan harus didukung oleh berbagai rencana untuk peningkatan pemanfaatan gas bumi dalam negeri, termasuk rencana pembangunan jaringan distribusi gas bumi yang terpadu guna memibu pertumbuhan pasar gas, ekonomi, pengembangan wilayah dan pembukaan lapangan kerja. Program ini memerlukan dukungan semua pihak agar hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

Penyaluran pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga di Kota Cirebon ini merupakan kelanjutan dari penyaluran pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga yang telah dilakukan oleh PGN untuk Rusun di Jabodetabek. “Sinergi antara Kementrian ESDM, PGN dan Pemkot Cirebon ini adalah kunci bagi upaya percepatan pemanfaatan gas bumi yang terus diupayakan oleh pemerintah. Oleh karena itu kementerian ESDM cq Ditjen Migas akan terus mendorong BUMN dan stakeholder lain seperti pemerintah daerah untuk memperluas pemanfaatan gas bumi di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Heri.

Direktur Pengusahaan PGN Jobi Triananda mengatakan,  sampai 6 Oktober 2014, sebanyak 563 rumah sudah menyelesaikan proses administrasi, dan sebanyak 150 rumah yang sudah bisa memasak dengan gas bumi. “Sisanya akan segera menyusul untuk dialiri gas bumi,” kata Jobi Triananda.

Jobi Triananda menambahkan bahwa PGN memiliki komitmen tinggi untuk memperluas penggunaan gas bumi untuk rumah tangga ini. Melalui Program PGN Sayang Ibu, PGN menambah satu juta sambungan gas baru rumah tangga. Ini di luar penugasan pengoperasian jaringan gas rumah tanggadari Kementerian ESDM tersebut.

Di wilayah Cirebon, PGN saat ini memiliki jaringan distribusi sepanjang 402 kilometer. Ini adalah bagian dari jaringan pipa gas bumi PGN yang totalnya sepanjang 6.000 kilometer yang terbentang di Sumatera dan Jawa. Saat ini PGN memiliki pelanggan di wilayah Cirebon sebanyak 13.358. “Mayoritasnya atau sebanyak 13.104 adalah rumah tangga,” kata Jobi. Sisanya adalah pelanggan UKM dan industri. Tahun ini PGN juga menambah jaringan baru untuk rumah tangga di Cirebon dalam rangka Program PGN Sayang Ibu sebanyak 2.205 rumah. Sehingga nantinya dengan tambahan 4.000 dan 2.205 pelanggan baru itu, PGN akan memiliki pelanggan rumah tangga sebanyak 19.309 rumah di Cirebon.

Gas bumi adalah energi baik yang murah, aman dan ramah lingkungan. Dari sisi harga gas bumi jauh lebih murah dibandingkan LPG. Sebagai gambaran, satu rumah tangga yang setiap bulan menghabiskan tiga tabung LPG ukuran 3 kilogram, harus mengeluarkan uang Rp 60.000,-. Dengan jumlah pemakaian setara, pelanggan yang memanfaatan gas bumi cukup membayar Rp 21.000 (kondisi harga LPG dan Gas Bumi untuk wilayah Cirebon).

Penggunaan gas bumi bagi rumah tangga akan mengurangi biaya subsidi LPG 3 kilogram dan menekan impor LPG. Untuk subsidi LPG 3 kilogram di APBN 2015 menghabiskan anggaran Rp 55 trilyun.“Bayangkan jika semakin banyak rumah tangga memakai gas bumi, tentunya beban subsidi berkurang dan begitu pula impor LPG,” kata Jobi. (ALFONS)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kyai Maman: Ini Negara Hukum, Bukan Negara Fitnah

JAKARTA-Pimpinan Ponpes Al-Mizan Jatiwangi Majalengka Jawa Barat (Jabar),  KH. Maman

Perkuat Struktur Modal, AMAR Rights Issue Lagi Sebesar Rp1 Triliun

JAKARTA-PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) berencana melakukan Penawaran Umum