Bank di Indonesia Terbiasa Ambil Untung Besar

Tuesday 2 Apr 2013, 9 : 57 pm
by
pengamat ekonomi Hidayatullah Muttaqin

JAKARTA-Meskipun Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate di level 5,75 persen sejak Februari 2012, perbankan nasional belum juga menurunkan suku bunga kreditnya.

Salah satu penyebabnya adalah tingkat bunga  surat berharga negara (SBN) yang diterbitkan pemerintah sehingga menahan turunnya suku bunga kredit. 

“Selain itu, bank  terbiasa mengambil keuntungan bunga kredit dengan selisih cukup tinggi terhadap bunga simpanan,” jelas pengamat ekonomi Hidayatullah Muttaqin di Jakarta,   Selasa (2/4).

Menurut dia, tingginya suku bunga kredit ini membuat bank-bank di Indonesia sulit bersaing, terutama menghadapi ASEAN Economic Community.   

Karena itu, bisa dipastikan, Indonesia akan menjadi pasar potensial bagi perbankan di ASEAN nanti.

”Jumlah penduduk yang besar dan rasio kredit terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang rendah menjadi daya tarik bagi bank ASEAN,” jelas dia.

Untuk mencegah kian meluasnnya penetrasi bank ASEAN di Indonesia kata dia maka bank-bank  nasional harus memanfaatkan potensi pasar domestik.

Sebab jika tidak maka  perbankan Indonesia akan menjadi korban liberalisasi.

“Berbagai sektor ekonomi Indonesia tidak siap dan tertinggal. Apalagi dengan sektor perbankan yang masih mengenakan bunga tinggi sehingga sulit bersaing dengan bank regional lainnya,” kata dia.

Secara umum  jelas dia, perbankan nasional memiliki peluang besar untuk tumbuh.

Hal ini ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang masih tinggi serta populasi penduduk yang besar.

Namun potensi itu harus diwaspadai dengan hadirnya ekspansi Bank di  ASEAN yang akan merebut pasar Indonesia.  

“Indonesia menjadi market yang diincar bank di ASEAN  sebagian besar akan mengincar pasar domestik di dalam negeri, dan kita harus berhati-hati agar tidak menjadi tamu di negeri sendiri karena bahaya,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Agustus 2021 secara keseluruhan mencatat surplus 19,17 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 10,96 miliar dolar AS

Neraca Perdagangan Surplus USD 0,19 Miliar

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2019

ITS Targetkan Juara Umum Kompetisi Mobil Hemat Energi

SURABAYA-Sukses dalam gelaran Indonesia Energy Marathon Challenge (IEMC) tahun 2012