JAKARTA-PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) sepanjang 2023, hanya mampu membukukan laba bersih Rp5,43 miliar atau anjlok 89,05 persen dibandingkan dengan capaian di sepanjang 2022 yang sebesar Rp49,6 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Jumat (8/3), total penjualan yang dicatatkan VKTR untuk Tahun Buku 2023 sebesar Rp1,06 triliun atau menurun 0,93 persen dibandingkan dengan perolehan Tahun Buku 2022 yang mencapai Rp1,07 triliun.
Kendati penjualan mengalami penurunan, VKTR terpantau mampu menekan beban pokok penjualan di 2023 sebesar 3,42 persen (y-o-y) menjadi Rp848,47 miliar, sehingga laba bruto untuk sepanjang tahun lalu menjadi Rp213,39 miliar atau bertumbuh 10,76 persen (y-o-y).
Sayangnya, beban usaha VKTR di sepanjang 2023 membengkak 42,97 persen (y-o-y) menjadi Rp162,09 miliar.
Dengan demikian, laba usaha untuk Tahun Buku 2023 menjadi Rp51,3 miliar atau melorot hingga 35,3 persen (y-o-y).
Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan VKTR untuk periode yang berakhir 31 Desember 2023 tercatat Rp42,25 miliar atau terperosok 44,3 persen dibandingkan dengan laba sebelum pajak penghasilan di 2022 yang sebesar Rp75,85 miliar.
Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) di 2023 yang sebesar Rp12,69 miliar, maka laba tahun berjalan VKTR menjadi Rp29,56 miliar atau merosot 56,68 persen (y-o-y).
Adapun besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 2023 senilai Rp5,43 miliar atau anjlok 89,05 persen (y-o-y).
