Elit Politik Tak Bisa Jadi Teladan Pancasila

Senin 3 Jun 2013, 5 : 43 pm
dari.dulu.com/meyki anjasmara

JAKARTA-Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menilai pasca reformasi ini, elit politik saat ini tak lagi menjadi teladan bagi rakyat. Bahkan elit politik telah mencederai Pancasila sebagai ideologi. “Elit politik sudah tak lagi menjadi teladan bagi rakyat. Ini karena para elit tak menjalankan prinsip-prinsip dan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” kata Wakil Ketua MPR RI A. Farhan Hamid bersama mantan Panglima TNI Djoko Santoso dan Ketua Tim Kerja Kajian Sistem Ketatanegaraan MPR RI, Jafar Hafsah  dalam dialog ‘Tantangan Aktualisasi Pancasila’ di Jakarta, Senin (3/6).

Malah celakanya, kata Farhan lagi, elit politik mempertontonkan perilaku yang tidak santun dan amoral. “Rakyat malah malah disuguhi dengan tontonan korupsi, asusila, dan 70 % berita media adalah korupsi,” tambahnya

Menurut Farhan, seharusnya Pancasila menjadi sumber dari semua hukum yang ada. Di mana Ketuhanan Yang Maha Esa itu menjadi insipirasi bagi semua penyelenggara negara, dan produk serta kerja-kerja politiknya untuk bangsa dan negara. “Tapi, kalau masih banyak korupsi, dan penyimpangan lain, maka kita perlu mengevaluasi pelaksnaaan Pancasila selama 15 tahun reformasi ini. Alhamdulillah Pancasila dikembalikan ke dalam Kurikulum Pendidikan 2013 oleh Kemendikbud,” ujarnya.

Sementara Djoko Santoso mengusulkan perlunya konsolidasi nasional sekaligus evaluasi pelaksanaan Pancasila selama ini. “Kalau sosial politik tak memenuhi harapan kesejahteraan dan keadilan rakyat, maka harus melakukan revitalisasi, keteladanan, menjadikan satu-satunya sumber hukum, pendidikan, dan disiplin. Sebab, ketidakadilan itu akan mengusik keamanan dan kesejahteraan rakyat,” tuturnya

Khusus bagi TNI,  lanjut Djoko, TNI pasti akan memenuhi janji sejarah, karena masih berhutang pada pendiri bangsa ini, selama masih ada korupsi dan ketidakadilan. Karena itu kesepakatan-kesepakatan sejarah dan Pancasila itu harus membumi, dan yang akan mengantarkan ke bangsa ke depan.

“Jadi, perlu konsolidasi nasional untuk menginventarisasi, mengevaluasi secara sungguh-sungguh, dan reorientasi untuk masa depan bangsa ini. Dengan komitmen pada konstitusi, saya yakin pada 2045 Indonesia akan mampu menjadi negara yang maju dan mandiri, adil, dan sejahtera,” imbuhnya

Sedangkan Ja’far Hafsah berharap semua pihak komitmen dengan kesepakatan-kesepakatan sejarah kemerdekaan bangsa ini, di mana Pancasila sebagai filosofi bangsa harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, dan bertanggung jawab. Maka harus terus disosialisasikan, dan karenanya MPR RI sedang mengakji terkait sosialisasi 4 Pilar bangsa ini, termasuk dengan media,” pungkasnya. **cea

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Konstruksi Rel Bandara Soetta Sudah Dikerjakan

JAKARTA-Kemeterian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan konstruksi pembangunan rel

ISEI-BI-Kafegama DIY Bergerak Lagi, Bagikan 255 Paket Sembako

YOGYAKARTA-ISEI Cabang Yogyakarta (ISEI DIY) bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia