Pefindo Cabut Peringkat KIK-EBA Mandiri GIAA01 dari Level Double B

Selasa 13 Jul 2021, 8 : 23 pm
by
Pefindo telah menyematkan prospek CreditWatch dengan Implikasi Negatif terhadap peringkat ISAT, sehubungan dengan rencana penggabungan usaha dengan Tri yang diharapkan selesai pada Desember 2021
ilustrasi

JAKARTA-PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencabut peringkat yang disematkan pada instrumen Kontrak Investasi Kolektif Beragun Aset (KIK-EBA) Mandiri GIAA01 Kelas A yang sebelumnya berada di level idBB (sf) (cg) dengan prospek negatif.

Menurut analis Pefindo, Danan Dito dalam siaran pers yang dikutip di Jakarta, Selasa (13/7), keputusan untuk menarik peringkat itu didasari oleh permintaan dari PT Mandiri Manajemen Investasi selaku pengelola investasi KIK-EBA Mandiri GIAA01.

Dia menyebutkan, peringkat terakhir KIK-EBA Mandiri GIAA01 berada di level idBB(sf)(cg).

Danan menjelaskan, label suffix ‘sf’ pada peringkat tersebut menunjukkan peringkat atas transaksi keuangan yang terstruktur, sedangkan suffix ‘cg’ mencerminkan bahwa peringkat telah mempertimbangkan keamanan dalam bentuk garansi perusahaan.

Lebih lanjut Danan menyampaikan, Efek utang dengan peringkat idBB mengindikasikan parameter proteksi yang sedikit lebih lemah dibandingkan Efek utang lainnya Indonesia.

Selain itu, kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas Efek utang tersebut mudah terpengaruh oleh memburuknya perkembangan perekonomian, bisnis dan keuangan, sehingga akan mengakibatkan ketidakmampuan untuk memenuhi komitmen keuangan atas Efek utang.

Dalam pengumuman Pefindo menyebutkan bahwa PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menjual hak atas pendapatan masa depan senilai Rp2,62 triliun dari rute Jeddah dan Madinah kepada KIK yang dibentuk oleh Mandiri Investasi sebagai pengelola investasi dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) sebagai bank kustodian.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ini Pendapat Guru Besar Usakti Soal Gugatan Terhadap UU BUMN

JAKARTA-Tujuan pendirian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagaimana yang termuat

Dorong Perekonomian, Mendes Akan Putus Mata Rantai Logistik

JAKARTA-Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Marwan Jafar