Ada Resesi Global 2023, Pemerintah Harus Perkuat Ekonomi Domestik

Wednesday 14 Dec 2022, 8 : 57 pm
Di sela-sela the 10th ASEAN-EU Business Summit yang diselenggarakan di Brussel, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga, menerima pertemuan bilateral dengan Federation of European Sporting Goods Industry (FESI) Mr. Manuel Pauser.

JAKARTA-Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Teguh Dartanto mengapresiasi kinerja pemerintah dalam menjaga perekonomian nasional.

Namun tantangan di tahun depan berbeda sehingga pemerintah harus melakukan sejumlah antisipasi dan mitigasi.

“Kita perlu mengapresiasi kinerja pemerintah dalam menjaga berbagai indikator makroekonomi pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar yang relatif aman dan terkendali di tengah gejolak perekonomian global dan kenaikan harga BBM,” tegas Teguh, Rabu (14/12/2022).

Namun di tahun depan, tantangan bukan saja datang dari global, namun juga target defisit APBN maksimal 3% dari APBN.

“Di Tahun depan pemerintah akan menghadapi tantangan yang sangat berbeda karena defisit APBN maksimal 3% dari PDB, ancaman resesi global sehingga pemerintah harus melakukan antisipasi dan mitigasi melalui penguatan perekonomian domestik,” jelas Teguh.

Saat ini perekonomian domestik menjadi tulang punggung terbesar dari perekonomian indonesia.

Konsumsi rumah tangga yang menyumbang 54,42% Produk Domestik Bruto (PDB).

Untuk itu tugas besar pemerintah untuk menjaga belanja masyarakat tetap tumbuh.

“Diantaranya dengan bantuan UMKM, Bansos, perlindungan tenaga kerja dari PHK, dan peningkatan Dana Desa perlu dilakukan untuk menggerakkan perekonomian domestik,” ungkap Teguh.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan sejumlah capaian pemerintah dalam menjaga perekonomian nasional.

Pertumbuhan ekonomi nasional yang pada kuartal ketiga berhasil menembus angka 5,72% (yoy).

Pertumbuhan impresif tersebut juga diikuti dengan penurunan inflasi hingga ke titik 5,42% (yoy) pada November 2022.

Sementara itu, cadangan devisa yang positif, neraca perdagangan yang telah mengalami surplus selama 30 bulan berturut-turut, dan neraca pembayaran yang positif juga menguatkan sinyalemen ekonomi Indonesia dalam posisi yang sangat baik.

Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini optimis bahwa tahun depan, perekonomian Indonesia bisa tetap kokoh bahkan diharapkan bisa ‘lepas landas’.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Inilah 14 Jenis Investasi Yang Dilarang OJK

JAKARTA-Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan

BI:Pertumbuhan Tahunan Penjualan Eceran Melambat

JAKARTA-Hasil Survei Penjualan Eceran pada Desember 2014 mengindikasikan bahwa secara