Belum Ada Sinyal Pencapresan Jokowi

Thursday 7 Feb 2013, 6 : 58 pm
by
Mendagri
Tjahjo Kumolo

JAKARTA-Rating Joko Widodo (Jokowi) terus menanjak dan sulit dibendung.

Namun saat ini PDI Perjuangan tampaknya belum memberikan sinyal terkait pencapresan Jokowi.

“Tidak elok ya. Dia sudah menjanjikan membangun DKI. Tetapi, belum selesai sudah akan buat janji kampanye capres,” kata Sekjen PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo di Jakarta, Kamis (7/2).

Bahkan Tjahjo meminta agar Jokowi benar-benar fokus menyelesaikan segenap janji-janjinya kepada warga DKI Jakarta. Urusan Pilpres 2014 tak sepantasnya menganggu konsentrasi Jokowi.

“Selesaikan janji-janjinya terlebih dahulu membangun DKI yang lebih baik selama 5 tahun ke depan,” tegasnya.

Tjahjo yakin sekali Jokowi tak akan melawan.

Apalagi sampai mencari-cari tiket ke Pilpres 2014.

“Pak Jokowi orangnya amanah dalam menjalankan tugas partai dan tugas memimpin DKI,” tandasnya

Ditempat terpisah, pengamat politik Tjipta Lesmana, meski Partai Demokrat dirundung masalah.

Namun dalam hal pencapresan kemungkinan besar mengarah pada Ani Yudhoyono.

“Yang pasti Demokrat akan mencalonkan Ibu Ani Yudhoyono, Golkar Aburizal Bakrie, dan Gerindra Prabowo Subianto.  Sedangkan parpol yang lain belum jelas,” ujarnya.

Tjipta Leasmana sendiri meyakini bola politik menjelang Pemilu 2014 akan semakin liar, antar parpol untuk tujuan yang sama, yaitu berebut kekuasaan di 2014.

“Nah, persoalannya, bola politik itu akan ditendang ke arah mana, sebagai presiden selaku pemenangnya? Itulah katanya yang belum bisa terjawab sekarang,” ujarnya.

Yang jelas, sambung Tjipta lagi, bola politik dan politik bola itu sama-sama dahsyatnya.

“Hanya saja jangan sampai menghalalkan segala cara dengan mengatur skor, angka, kursi, jabatan dan seterusnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Peluang Pembiayaan Ekonomi Dari Investor Ritel Domestik Meningkat

JAKARTA-Pertumbuhan investor ritel di Indonesia menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dan

Memperkuat Peran Bawaslu

Oleh: Benny Sabdo Dalam sejarah pelaksanaan pemilu di Indonesia, istilah