Bank Dunia Dukung Berdayakan G20-ASEAN Untuk Kebut Transisi Energi di Indonesia

Tuesday 15 Nov 2022, 6 : 45 pm
Bank Dunia Dukung Berdayakan G20
Ketua DPR Puan Maharani dan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menghadiri KTT G20 di Bali/Foto: ekon.go.id

JAKARTA-Bank Dunia menyatakan siap mendukung langkah transisi energi di Indonesia guna mengurangi emisi karbon, antara lain melalui pembangunan energi baru terbarukan seperti energi surya, angin, dan hydro.

Hal itu terungkap saat Managing Director of Operations World Bank Axel van Trotsenburg bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di sela-sela Business 20 Summit di Nusa Dua, Bali, kemarin.

“Indonesia saat ini sedang mengembangkan energi hydro di kawasan Kalimantan Utara. Nantinya listrik yang dihasilkan tidak hanya diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan Indonesia, namun dapat dijual ke Brunei Darussalam dan Filipina,” ungkap Menko Airlangga, Selasa (15/11/2022).

Pakar ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengungkapkan dukungan dari lembaga internasional dan negara maju penting bagi upaya transisi energi di negara berkembang seperti Indonesia.

“Karena Indonesia mempunya resource yang berlimpah ruah tetapi tidak punya teknologi, tidak punya dana juga,” ungkapnya, Selasa (15/11/2022).

Fahmy mencontohkan untuk memensiunkan dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara dibutuhkan dana sekitar 500 miliar US Dolar.

Hal itu tentu berat jika hanya ditanggung negara.

“Saya kira negara-negara maju dan lembaga seperti World Bank, IMF agar membantu agar tercipta zero carbon,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Di PHK Tanpa Alasan, Johanes Mengadu ke Nasdem

JAKARTA-Meski sudah bekerja selama 20 Tahun, Johanes DB Wahono harus
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyatakan, nilai tersebut melebihi target yang ditetapkan hingga lebih dari dua kali lipat, yakni US$1,5 miliar (sekitar Rp21,4 triliun).

Pada 2030, Ekonomi Digital RI Tumbuh 800%

JAKARTA-Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi menyatakan dalam sembilan tahun ke