BI Fasilitasi Kesepakatan Mini MRA

Wednesday 18 Dec 2013, 4 : 25 pm
by
Kebijakan tersebut masih konsisten dengan stance kebijakan moneter ketat untuk mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 dan 4±1% pada 2015
Menteri Keuangan Agus Martowardojo

JAKARTA- Delapan bank menandatangani Mini Master Repo Agreement (MRA) transaksi repo antar bank sehingga mempermudah pelaksanaan transaksi antar bank di pasar uang rupiah.

Implementasi Mini MRA dimaksudkan untuk mendukung pendalaman pasar uang rupiah dengan cara mendorong penggunaan kontrak standar dalam transaksi repo antar bank, sehingga mempermudah dan meminimalkan potensi risiko pelaksanaan transaksi repo antar bank.

“Dengan kemudahan bertransaksi diharapkan pasar repo antar bank akan lebih berkembang, mendorong terciptanya pasar uang antar bank yang lebih dalam dan resilience terhadap gejolak, sekaligus memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi bagi perbankan dalam pengelolaan likuiditas,” jelas Gubernur BI, Agus D.W. Martowardojo di Gedung BI,  Jakarta, Rabu (18/12).

Delapan bank yang terdiri atas Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Central Asia, Bank Panin, Bukopin, Bank DKI, dan Bank Jabar Banten.

Dia berharap agar kesepakatan penggunaan kontrak perjanjian standar yang disepakati oleh 8 bank akan diikuti oleh perbankan secara luas sehingga market line repo antar bank dapat segera terbentuk.

Pembentukan market line diharapkan akan lebih mudah dan lebih homogen karena evaluasi counterparty akan lebih didasarkan pada kualitas surat berharga yang digunakan dalam transaksi dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya.

Selain itu, diharapkan Mini MRA mendorong transaksi repo dengan underlying instrumen pasar uang lainnya, sehingga mendukung upaya pendalaman pasar keuangan yang lebih luas.

“Maraknya perkembangan pasar repo antar bank juga diharapkan dapat memperkuat efektivitas transmisi kebijakan moneter Bank Indonesia guna mencapai stabilitas harga,” jelasnya.

Dia mengatakan, delapan bank telah menyepakati mini MRA senilai Rp2,3 triliun yang diinisiasi bank sentral.

“Inisiatif ini sebenarnya sudah lama. Paling tidak transaksi-transaksi antarbank sudah dilaksanakan 20 tahun lalu, tetapi repurchase antarbank ini dilakukan secara bilateral,” katanya.

Sejauh ini, menurut Agus, kondisi pasar uang di Indonesia relatif belum dalam dan berkembang, dengan karakteristik uncollateralized (tanpa jaminan) dan cenderung bertenor pendek (kurang dari 1 bulan).

Pasar uang masih didominasi oleh transaksi Pasar Uang Antar Bank (PUAB) dengan rata-rata transaksi harian di tahun 2013 mencapai Rp10,7 triliun dengan tenor sebagian besar overnight (55,8%).

Sementara transaksi repo rata-rata harian hanya sebesar Rp132 miliar.

PUAB yang uncollateralized cenderung rentan terhadap shock di pasar uang, akibat meningkatnya ketidakpastian dan risiko kredit sementara hal tersebut dapat diminimalkan apabila bank menggunakan transaksi repo (collateralized).

Salah satu permasalahan dalam pengembangan pasar repo adalah belum digunakannya MRA secara luas karena belum bisa mewakili kepentingan semua bank.

Sebagian besar transaksi repo antar bank masih menggunakan perjanjian bilateral mengingat Global MRA Indonesia Annex yang mencakup transaksi repo secara luas masih dalam proses penyusunan.

“Dengan adanya kesepakatan mini MRA hari ini, pasar uang menjadi lebih dalam, karena paling tidak ada kesepakatan mencapai Rp2,3 triliun,” katanya.

Sementara itu, Direktur Departeman Komunikasi BI, Peter Jacobs mengatakan Mini MRA mengatur kewajiban Top Up untuk meminimalkan risiko pasar, apabila Harga Pasar Surat Berharga mengalami penurunan melebihi risiko yang dapat diterima oleh pelaku.

Disamping itu, dapat melakukan Early Termination untuk meminimalkan risiko counterparty dengan melindungi para pihak agar tidak menderita kerugian secara total, apabila salah satu pihak berpotensi default.

“Untuk kemudahan administrasi transaksi, Mini MRA hanya ditandatangani sekali, selanjutnya setiap transaksi repo hanya berdasarkan Konfirmasi Transaksi Penjualan dan Pembelian Kembali Surat Berharga yang merupakan lampiran dari Mini MRA,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PUPR Prioritaskan Infrastruktur Kerakyatan Untuk Cilacap

JAKARTA-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan

FSI Peka Fund Donasikan Rp900 Juta Kepada Yayasan Kelola dan BOSF

JAKARTA-Reksa Dana First State IndoEquity Peka Fund (FSI Peka Fund)