JAKARTA-PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (“Danamon”) mencatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp 2,5 triliun untuk sembilan bulan pertama tahun 2016. Angka ini meningkat 33% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2015 Rp 1,8 triliun . “Danamon berhasil dalam meningkatkan produktivitas dalam iklim perekonomian lemah yang membatasi permintaan kredit. Ketangguhan Bank adalah hasil dari pondasi bisnis yang kuat dan inisiatif-inisiatif transformasi yang diterapkan tahun lalu. Kami juga mengelola biaya operasional dan biaya kredit (cost of credit) lebih baik ketimbang tahun lalu,” kata Chief Financial Officer dan Direktur Danamon, Vera Eve Lim dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa (25/10).
Vera menambahkan Danamon membukukan pertumbuhan pendapatan nonbunga atau fee-based income sebesar 9% sebagai kontributor laba bersih dalam sembilan bulan pertama tahun 2016. “Pertumbuhan pada fee-based income merupakan hasil dari meningkatnya upaya Danamon dalam menghadirkan nilai tambah pada produk dan layanannya,” ujarnya.
Dia menjelaskan, laba Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) tumbuh 13% menjadi Rp 6,8 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2016 dibandingkan setahun sebelumnya. Rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) di sembilan bulan pertama tahun 2016 tercatat sebesar 49,1% dibandingkan 53,7% di periode yang sama tahun 2015. Hal ini didorong oleh peningkatan efisiensi yang berkelanjutan. Biaya operasional turun 6% dibandingkan satu tahun sebelumnya menjadi Rp 6,5 triliun.