Data Tidak Bisa Bohong, Kinerja Jokowi Jadi Bukti

Tuesday 26 Mar 2019, 7 : 39 am
by

Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan pun mencermati, politik identitas semakin kuat mewarnai kontestasi politik, tak cuma di Indonesia, tapi juga dunia. Yang berbahaya, politik identitas ini tidak hanya berkisar di seputar realita, tapi seringkali menciptakan persepsi publik lewat fake news atau hoaks.

Di kancah politik di tanah air saat ini, Jokowi kerap diterpa isu abal-abal. Yang paling menonjol, misalnya Jokowi diisukan sebagai keturunan atau masih terkait dengan PKI dan Jokowi merupakan antek China. Selain itu, beredar hoax soal banjir tenaga kerja asing (TKA) di era Jokowi. Padahal, faktanya, TKA di Indonesia hanya 0,008% dari total pekerja Indonesia yang mencapai 124 juta.

Survei SMRC menunjukkan, masyarakat yang termakan isu-isu tersebut berkisar 6%-10%. Angka ini sebenarnya relatif tak berubah dari tahun ke tahun. Tapi, perlu diwaspadai karena, secara nominal, cukup banyak. Patut disayangkan, menurut SMRC, mereka yang termakan hoax justru lebih banyak yang berpendidikan tinggi dan tinggal di perkotaan.

Namun, kerja tak membohongi hasil. Kendati diterpa hoax dan fake news, kinerja Jokowi masih menjadi bukti kuat sehingga persepsi masyarakat masih positif di semua bidang yang disurvei. Survei yang melibatkan 2.479 responden dari seluruh provinsi di Indonesia ini mencakup persepsi masyarakat di bidang ekonomi, sosial, hukum, dan politik.

“Kesimpulannya, pada survei Februari-Maret 2019, dukungan ke Jokowi masih lebih tinggi dibandingkan kepada Prabowo, dengan selisih yang signifikan, sekitar 26%. Jadi, jika pemilu dilakukan hari ini, Jokowi akan menang,” jelas Djayadi saat merilis hasil suvei, 17 Maret lalu.

Djayadi menambahkan, sejak survei di tahun 2014 hingga survei terakhir, elektabilitas Prabowo belum pernah mengalahkan Jokowi. Bahkan, Tim Jokowi-Ma’ruf masih berpotensi memperbesar kemenangan. Sebab, menurut survei ini, pemilih atau voters yang masih bisa diperebutkan suaranya mencapai 25%, yang berasal dari swing voters dan undecided voters.

Dari sisi popularitas (popularity), semua responden (100%) mengaku tahu Jokowi. Dari jumlah ini, yang menyukai (likability) Jokowi sebanyak 86%.

“Hasil survei ini, bagi kami, sebagai semangat, tapi juga sebagai masukan karena target belum tercapai. Target kami lebih tinggi dan seharusnya hasilnya bisa lebih tinggi,” kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Laba Bersih BNI Syariah Naik 50,7%

JAKARTA-BNI Syariah mampu menjaga tren positif pertumbuhan bisninys hingga kuartal

Neraca ‘Balance’, Dirut Bantah BPJS Kesehatan ‘Collapse’

JAKARTA-Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terancam bangkrut. Ini disebabkan