JAKARTA-PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham yang beredar sebanyak-banyaknya 300 juta lembar, dengan kesiapan dana maksimal Rp50 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi DGIK yang dikutip Rabu (9/3), untuk melaksanakan program buyback saham ini perseroan akan menyiapkan dana maksimal Rp50 miliar. Buyback saham direncanakan akan dilakukan selama kurun tiga bulan ke depan.
Menurut manajemen DGIK, jumlah saham sebanyak 300 juta lembar tersebut setara dengan 5,41 dari total saham.
“Pembelian saham ini menggunakan dana idle perseroan, sehingga tidak akan mempengaruhi pendapatan dan pembiayaan DGIK”.
Pelaksanaan buyback saham akan dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).
Manajemen DGIK menyebutkan, pembatasan harga saham untuk program buyback ini akan pada harga yang lebih rendah atau sama dengan harga pada hari sebelumnya.
Sebagaimana diketahui, pada penutupan perdagangan kemarin (8/3) harga DGIK berada pada level Rp149 per saham atau berada dalam tren menurun sejak Senin, 13 Desember 2021 yang berada di level Rp224 per saham.
Per 31 September 2021, DGIK mencatatkan laba bersih per saham senilai Rp0,1. Sedangkan, performa laba per saham setelah pelaksanaan program buyback akan menjadi Rp7,17 per lembar.
“Pelaksanaan pembelian kembali saham akan menyebabkan perubahan pada jumlah saham yang beredar, namun perubahan tersebut tidak signifikan terhadap performa laba per saham perseroan,” sebut Manajemen DGIK.
