BATAM-Perjuangan warga Rempang Galang untuk mendapatkan haknya mulai mencapai titik terang meskipun belum 100 %.
Harapan ini membuncah saat Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berdialog dengan Kekerabatan Warga Tempatan (KERAMAT) dan seluruh stekholder.
Dari dialog ini, terdapat beberapa point kesepakatan diantaranya yakni:
Pertama, rencana Relokasi ke luar pulau tidak jadi. Konsepnya menjadi ada beberapa kampung yang posisinya di geser atau pengkerucutan wilayah kampung menjadi satu area dan tetap di pulau Rempang.
Kedua, ganti untung terhadap warga tetap dilaksanakan pemerintah sesuai peraturan.
Kesepakatan ini hasil musyawarah bersama.
“Kami dari Barikade 98 Kepri merasa Puas dengan hasil musyawarah ini, karena sejak terjadinya bentrokan warga dengan aparat kami langsung masuk untuk mengadvokasi warga dan menginvestigasi masalah yang sebenarnya dan berjuang untuk menginisiasi pertemuan / dialog antara pihak pusat dalam hal ini Mabes Polri dengan Warga Rempang Galang,” jelas Ketua Barikade 98 Kepri Rahmad Kurniawan.
Hasil investigasi dilapangan mendapatkan data bahwa memang sosialisasi tidak berjalan sehingga mendapat respon perlawanan dari warga.
Dia melanjutkan, buruknya komunikasi pemerintah daerah inilah yang menyebabkan konflik itu pecah.
Padahal pada saat situasi tegang, Barikade 98 mencoba menginisiasi dialog dengan warga dan berhasil.
Dan terbukti, hasilnya signifikan.
Pada Jumat (15/9), KERAMAT dan MABES POLRI bertemu sehingga terjadinya dialog warga dengan Menteri Bahlil pada hari Senin 28/09/2023 di kediaman kepala KERAMAT yaitu Gerisman.
Dari dialog ini, akhirnya menemukan solusi terbaik dan progresif.
Artinya bahwa ada ketersumbatan informasi dan aspirasi yang sesungguhnya dari warga untuk pemerintah pusat.
Apalagi, informasi ke pusat selama ini Asal Bapak Senang (ABS), tapi faktanya ada perlawanan dari warga.
Rahmad Kurniawan menegaskan dialog yang terjadi saat ini merupakan sebuah kemajuan.
“Saya sangat berterimakasih kepada Para pimpinan KERAMAT yaitu Bapak Gerisman (Ketua), Pak Suhardi (Humas), Pak Rizal (korlap) dan juga pihak Mabes Polri yaitu Kabaintelkam dan tim yang sudah dengan rela menyediakan waktu tenaga dan pikiran untuk mendengar dan mengawal aspirasi warga sampai ke tingkat atas sehingga terjadinya dialog warga dengan mentri Bahlil,” teraangnya.
“Saya percaya bahwa sebagai anak bangsa kita pasti ingin yang terbaik untuk rakyat dan negara,” tutupnya.
