DPR Minta Kemenparekraf Kelola Wisata Berbasis Kentang Guna Dongkrak Wisata Bromo

Wednesday 16 Mar 2022, 4 : 22 pm
by
Anggota Komisi X DPR, Mohammad Haerul Amri

JAKARTA-Anggota Komisi X DPR, Mohammad Haerul Amri meminta Kementerian Pariwisata bersinergi dengan pemerintah daerah guna maksimalkan industri pariwisata, khususnya destinasi wisata Gunung Bromo.

Bahwa untuk mencapai kawasan Gunung Bromo itu jauhnya sekitar 7 Km yang harus melalui kecamatan Tosari.

“Kawasan ini memiliki 8 desa yang mayoritas penghasil komoditas kentang. Beberapa kepala desa di sana mengusulkan agar dibuat even makan kentang bersama. Sehingga kegiatan ini bisa makin membangkitkan pariwisata lokal,” katanya saat rapat kerja dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga S Uno bersama Wamen Parekraf, Angela Tanoesoedibjo di Komisi X DPR, Jakarta, Rabu (16/3/2022).

Lebih jauh Mas Aam-sapaan akrabnya, masyarakat membutuhkan ketersediaan plastik sepanjang 7 Kilometer untuk menjajakan barangnya bagi wisatawan.

“Mereka nitip pesan, tolong dikomunikasikan dengan kementerian terkait, guna menyediakan plastik sepanjang jalan, nanti masyarakat sini yang menyediakan makanan berbasis kentang,” ujarnya.

Pemanfaatan hasil pertanian untuk pariwisata, khususnya kentang, sambung Politisi Nasdem, hal ini sekaligus untuk mendukung dan mengembangkan inovasi produk dan jasa. “Jadi masyarakat sekitar sini siap memasok kentangnya.”

Kegiatan makan bersama berbasis kentang sepanjang 7 Km jalan ini, lanjut Waketum Ansor, akan meningkatkan jumlah wisatawan terkait menyambut pelaksanaan Upacara Kasodo yang akan berlangsung Juni 2022.

“Masalahnya, beberapa kali saya ke sana dan menemui petani kentang, bahwa ketika panen raya kentang terjadi, harga kentang anjlok dan menjadi tidak berarti,” terangnya.

Selain Kecamatan Tosari yang menjadi pintu masuk ke Kawasan Bromo, Aam menjelaskan ada pintu lainnya yang bisa menuju Wisata Bromo.

Yakni, Kecamatan Tutur atau nama lainnya Nongkojajar, sebuah kecamatan di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.

“Daerah ini mayoritas pendapatan dari buah apel dan susu sapi. Bahkan apelnya lebih bagus dari apel Malang,” paparnya.

Dikatakan Aam, kendal yang terjadi juga sama. Yakni ketika musim apel tiba, maka harganya turun.

“Jadi, saya kira permasalahan ini menjadi PR bersama dengan Kemenparekraf, agar destinasi daerah ini bisa dibangkitkan industri pariwisatanya,” ucapnya.

Dengan bangkitnya pariwisata-pariwisata lokal, kata Aam, maka secara otomatis bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

Sebelumnya, Legislator muda ini membuka pembicaraan dengan melempar pantun dalam rapat kerja tersebut.

“Pergi ke Lombok membeli duren, Durennya manis terasa dilidah, Mas Menteri memang orangnya keren, Kalau ngajak kita ke Mandalika melihat yang indah-indah.

“Nonton motor GP sambil makan sukro, Sukro dimakan terasa renyah, Mari kita nonton motor GP sama Mas Sandiaga Uno. Dengan tiket & akomodasi didapat dengan mudah.” ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

APBN 2015, Jembatan Antar Pemerintahan

Oleh: Prof.Firmanzah, PhD Penyusunan, pembahasan dan pengesahan RAPBN 2015 menjadi

Pemerintah Lanjutkan Stimulus Keringanan Tagihan Listrik

JAKARTA-Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang waktu pemberian stimulus sektor ketenagalistrikan berupa