Legislator Nasdem: Kawasan Pariwisata Indonesia Timur Perlu Perhatian

Monday 4 Jul 2022, 5 : 20 pm
Anggota Komisi X DPR Mohammad Haerul Amri

JAKARTA-Kalangan DPR mendorong Kemenparekraf melakukan berbagai inovasi dalam pengembangan industri pariwisata.

Hal ini sebagaimana sudah diatur dalam Undang-Undang (UU) dan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

“Karena itu perlu digenjot pembangunan industri pariwisata yang lebih merata, khususnya di wilayah Indonesia timur. Di sana, banyak sekali destinasi wisata yang bagus, namun terkendala dengan biaya transportasi yang mahal,” kata Anggota Komisi X DPR Mohammad Haerul Amri dalam Rapat Kerja dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahudin Uno dan Wamen, Angela Tanoesoedibjo terkait Perkembangan Pemulihan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Tindak Lanjut Rekomendasi, serta Panja Desa Wisata dan Kampung Tematik di Jakarta, Senin (4/7/2022).

Sekretaris Jenderal Garda Pemuda NasDem, Mohammad Haerul Amri/Foto: Anjasmara
Sekretaris Jenderal Garda Pemuda NasDem, Mohammad Haerul Amri/Foto: Anjasmara

Oleh karena itu, kata Anggota Fraksi Nasdem, Industri pariwisata sebaiknya bertumbuh pada pintu gerbang utama alias Destinasi Super Prioritas (DSP) dan destinasi lainnya.

“Saya usul agar memperkuat perencanaan industri pariwisata di Kawasan Timur, agar keluhan masyarakat Indonesia timur tidak terjadi lagi pada tahun berikutnya,” ujarnya.

Disisi lain, Gus Aam-sapaan akrabnya Kemenparekraf juga perlu mengembangkan industri wisata religi.

Karena selama ini wisata religi belum tergarap secara maksimal.

“Kita melihat bagaimana ibadah umroh menjadi kekuatan wisata religi, jutaan masyarakat Indonesia pergi ke Arab Saudi setiap saat,” ungkapnya lagi.

Politisi muda ini menjelaskan di Indonesia banyak sekali destinasi wisata berbasis agama, karena itu kalau ini dikembangkan serius oleh pemerintah, maka bisa berkembang luas dan memberi efek pada ekonomi kreatif yang berbasis kerakyatan.

Lebih jauh Legislator dari Dapil Jatim II menyinggung soal keterkaitan industri pariwisata dan kelestarian lingkungan.

“Unesco sudah mendesak soal ini. Apalagi kemarin sedang ramai-ramainya persoalan Candi Borobudur. Jadi pengembangan destinasi wisata harus beriringan dengan masalah konservasi alam,” jelasnya.

Sehingga, lanjut Sekretaris Jenderal Garda Pemuda NasDem, jangan sampai terjadi ketidakseimbangan, dimana terjadi kemajuan pada pariwisata, namun disisi lain terjadi kerusakan lingkungan.

“Saya kira perlu ada edukasi dan kampanye menyeluruh dari semua pihak, tidak hanya Kemenparekraf tapi semua Kementerian terkait harus ada kerjasama,” imbuhnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BULD DPD RI Desak Revisi Legislasi Tata Kelola Ketahanan Pangan

JAKARTA-Ketahanan pangan menjadi sasaran pemantauan Badan Urusan Legislasi Daerah Dewan

Minimnya Sentimen Positif ke Pasar Uang

JAKARTA-Nilai tukar rupiah selama perdagangan sepekan cenderung melemah karena minimnya