Dukung Pengembangan Pelabuhan Benoa, Parta Desak Perahu Sitaan Untuk Nelayan

Friday 14 Feb 2020, 7 : 33 pm
I Nyoman Parta-Legislator Bali

DENPASAR-Kondisi Pelabuan Benoa mendapat sorotan dari Komisi VI DPR. Karena saat ini melihat kondisi lapangan memang sudah tidak layak. Pelabuhan penumpang dan pelabuhan barang saling berdekatan. “Dari sisi kenyamanan sangat tidak mendukung,” kata Anggota Komisi VI DPR RI dapil Bali I Nyoman Parta usai mendampingi Menteri BUMN RI Erick Thohir meninjau Pelabuhan Benoa, Jumat (14/2/2020).

Tak hanya itu, lanjut Politisi PDI Perjuangan ini, keberadaan ratusan perahu sitaan juga membuat Pelabuan Benoa terlihat semrawut. “Bahkan ratusan perahu sitaan itu sudah tidak layak, tetap dibiarkan di sana, sehingga menjadi tontonan setiap saat. Informasinya sudah lebih dari tiga tahun seperti itu,” kata Parta.

Terkait keberadaan perahu sitaan itu, wakil rakyat yang terkenal vokal ini mengusulkan agar perahu-perahu tersebut diberikan kepada nelayan atau pengrajin untuk dijadikan bahan baku kerajinan. Bisa juga berikan kepada desa-desa wisata yang mulai berkembang untuk bahan baku ornamen vila atau restoran. “Perahu-perahu sitaan itu sudah bertahun-tahun di sana. Masak dibiarkan jadi sampah,” ungkap Parta lagi.

Terkait dengan pengembangan Pelabuhan Benoa yang sedang dikerjakan PT. Pelindo III, Parta mendukung pengembangan pelabuhan tersebut, baik sarana-prasarana dan bisnisnya. “Dari masterplannya sudah memenuhi harapan kami,” ujar Wakil rakyat asal Desa Guwang, Gianyar ini.

Lebih jauh Parta menjelaskan pengembangan Pelabuhan Benoa itu termasuk soal perluasan pelabuhan laut agar bisa disandar kapal-kapal pesiar (cruise) yang berukuran besar. “Bali harus memiliki pelabuhan untuk Cruise yang berpenumpang besar. Selama ini kebanyakan cruise wisatawan yang berlabuh di Benoa tidak turun ke Bali karena harus antar jemput dengan kapal-kapal kecil. Wisatawan tidak nyaman akhirnya, mereka menilih tinggal dalam kapal karena kapalnya tidak bisa merapat ke dermaga,” jelas Parta.

Pengembangan Pelabuhan Benoa yang ditargetkan selesai pada 2023 itu diprediksi bisa menghadirkan 3,2 juta wisatawan per tahun. “Jadi sesuatu yang sangat menjanjikan buat pariwisata,” ujar Parta.

Dalam masterplannya, sambung Parta, Pelabuhan Benoa juga akan membangun stand UKM dan kuliner ikan. Tentu Ini sangat menguntungkan bagi pengusaha kecil atau UKM. “Karena wisatawan cruise waktunya hanya 6 sampe 8 jam, jadi butuh tempat untuk membeli makan dan suvernir. Selain itu, Pelabuhan Benoa itu dirancang untuk jadi tempat terbuka hijau, open space, tempat rekreasi. Jadi akan banyak pengunjung datang, mereka juga bisa belanja suvernir atau menikmati kuliner ikan di sana,” pungkas Parta.***

Don't Miss

Industri Manufaktur Tumbuh 5,49%

jAKARTA-Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut industri manufaktur nasional menggeliat setelah

Lion Air Catatkan Kinerja Ketepatan Waktu 85,97%

JAKARTA-Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group