JAKARTA – PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melalui anak dua usahanya, yakni PT EMP Energi Gandewa dan PT EMP Energi Riau telah menyelesaikan akuisisi atas dua aset migas yang telah berproduksi di Provinsi Riau pada 25 Maret 2024.
Sebelumnya, ENRG telah mengikuti proses lelang terbatas.
Direktur Utama ENRG Syailendra S. Bakrie, dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (28/3/2024) mengatakan, EMP Energi Gandewa mengakuisisi 90% kepemilikan dan operatorship di blok KKS Siak dari PT Pertamina Hulu Energi Siak.
Minyak produksi Siak dijual melalui Terminal Dumai ke PT Kilang Pertamina Internasional.
Sementara itu, papar Syailendra, EMP Energi Riau mengakuisisi 90% kepemilikan dan operatorship di blok KKS Kampar dari PT Pertamina Hulu Energi Kampar.
Kampar juga menjual produksi minyaknya ke KPI melalui Terminal Buatan.
Syailendra mengemukakan, akuisisi ini sejalan dengan strategi pengembangan bisnis ENRG.
Hal ini mengingat kedua aset ini lokasinya berdekatan dengan beberapa aset EMP lainnya yang telah berproduksi di Riau.
“Kami berharap akuisisi ini dapat mengoptimalkan sinergi antara aset-aset tersebut,” ujarnya.
Menurut Syailendra, Blok Siak dan Kampar sudah berproduksi secara komersial. Oleh sebab itu, lanjutnya, manajemen berharap akuisisi atas kedua aset ini dapat berdampak positif terhadap kinerja produksi dan keuangan ENRG tahun ini.
Per September 2023, ENRG membukukan penjualan bersih sebesar US$296,39 juta, turun 13,84% dari US$344,07 juta pada periode sama 2022.
Dari penjualan tersebut di atas, emiten minyak dan gas beraset US$1,23 miliar per September 2023 itu meraih laba bersih US$45,69 juta pada Januari-September 2023, naik 3,52% jika dibandingkan US$44,14 juta pada Januari-September 2022.
