Eximbank Bakal Salurkan Dana PMN Sebesar Rp5 Triliun di Sepanjang 2022

Friday 7 Jan 2022, 7 : 13 pm
ilustrasi

JAKARTA-Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI/Indonesia Eximbank) berencana menyalurkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) mencapai Rp5 triliun yang menyasar segmen usaha kecil dan menengah (UKM).

Sejak 2010 hingga per 31 Desember 2021, LPEI menerima dana PMN sebesar Rp28,7 triliun.

Menurut Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso, sebagai badan usaha Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, Eximbank memiliki mandat khusus untuk menyediakan pembiayaan ekspor dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi, sehingga LPEI mendapatkan PMN untuk penguatan permodalan dan peningkatan kapasitas usaha.

Dia menyampaikan, sejak 2010 hingga per akhir Desember 2021, Eximbank telah menerima PMN mencapai Rp28,7 triliun.

“Bagi institusi, PMN telah membantu LPEI dalam mengakselerasi pembiayaan hingga sebesar Rp84 triliun,” ujar Rijani dalam keterangan pers yang dikutip di Jakarta, Jumat (7/1).

Selain itu, lanjut dia, Eximbank juga sudah menyalurkan penjaminan, termasuk untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp13 triliun, asuransi sebesar Rp11 triliun, serta penciptaan eksportir baru dan enam program Desa Devisa yang mencakup 27 desa binaan.

“Bagi negara, LPEI telah menghasilkan kontribusi terhadap PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), dengan nilai total sebesar Rp1,4 triliun atau keseluruhan untuk periode 2010 hingga 2021,” ungkap Rijani.

Rijani menyatakan, Eximbank telah menandatangani Pernyataan Komitmen Penerima Investasi Pemerintah yang disaksikan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Direktur Jenderal Kekayaan Negara dan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu.

Dia menegaskan, Eximbank akan menyalurkan dana PMN untuk pembiayaan dan penjaminan dalam rangka penugasan umum maupun penugasan khusus.

Adapun pada penugasan khusus tersebut, penyaluran dana diupayakan untuk mendukung proyek atau program yang dianggap penting oleh negara, termasuk pada program PEN.

Rijani menambahkan, penyaluran pembiayaan oleh LPEI telah memberikan development impact, seperti peningkatan investasi 2,5 kali atau sebesar Rp212 triliun, peningkatan ekspor hingga 3,6 kali atau senilai Rp302 triliun dan penyerapan tenaga kerja mencapai 51 orang per Rp1 miliar pembiayaan yang disalurkan LPEI.

Dengan berbagai pencapaian tersebut, Rijani berkomitmen bahwa LPEI akan terus mengoptimalkan PMN dalam upaya menumbuhkan ekonomi melalui aktivitas ekspor.

“Tahun 2022, LPEI akan kembali menyalurkan PMN sebesar Rp5 triliun kepada segmen UKM secara komersial dan penugasan khusus,” ujarnya.

Menurut Rijani, optimalisasi penyaluran PMN yang bersifat komersial maupun penugasan khusus seperti Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Kawasan, UKM, trade finance dan alat transportasi.

“Dari jasa konsultasi, LPEI menargetkan program kolaborasi rumah ekspor di empat wilayah, yaitu Solo, Jakarta, Makassar dan Surabaya, 100 eksportir baru UKM dan sepuluh Program Klaster Desa Devisa baru,” paparnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ditjen Pajak Tahan Pengemplang Pajak

JAKARTA-Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) terus melakukan penegakan hukum terhadap

Bambang-Said Terus Sosialisasikan Pro Semar

GRESIK-Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim Bambang Dwi Hartono