FAWS Tarik Pinjaman Bank Permata Rp2,25 Triliun

Tuesday 26 Mar 2024, 1 : 14 pm
by
PT Samudera Indonesia Tbk
Ilustrasi

JAKARTA –  PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW), telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dari Bank Permata Tbk (BNLI) senilai Rp2,25 triliun pada 20 Maret 2024.

Demikian dikemukakan oleh Marco Hardy, Sekretaris Perusahaan FASW dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (26/3/2024).

Menurut Marco, fasilitas pinjaman tersebut, memiliki tenor tujuah tahun.

Meski demikian, dia tidak merinci berapa tingkat bunga atas pinjaman BNLI tersebut.

Marco menjelaskan, fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk melunasi pinjaman jangka pendek yang ada, mendukung proyek belanja modal tambahan, serta untuk keperluan umum.

“Perusahaan juga memiliki opsi untuk menggunakan dana tersebut dalam pembayaran kembali pinjaman jangka panjang yang belum dilunasi,” tulis Marco dalam laporannya.

Pemberian fasilitas pinjaman tersebut, tegas Marco, akan mempengaruhi rasio keuangan Perseroan, terutama utang.

Namun, pinjaman ini tidak berdampak material terhadap kondisi keuangan, hukum, dan kelangsungan usaha FASW.

Pada 2023, FASW merugi Rp625,86 miliar (Rp-591,185 per saham).

Pada tahun 2022, emiten produsen kertas ini meraih laba sebesar Rp119,93 miliar (Rp48,40 per saham).

Kerugian FASW, disebabkan antara lain oleh penjualan bersih yang anjlok 29% menjadi Rp7,72 triliun pada 2023, dari Rp10,89 triliun pada 2022.

Penjualan FASW kepada pihak bukan berelasi anjlok 28,38% jadi Rp6,25 triliun pada 2023, dibanding Rp8,73 triliun pada tahun 2022.

Sedangkan penjualan FASW ke pihak berelasi turun 31,75% jadi Rp1,48  triliun, dari Rp2,17 triliun.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

SRIL Siap Rilis Surat Utang Berdenominasi Dolar AS Maksimal USD325 Juta

JAKARTA-PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) berencana menerbitkan surat utang

Ekonomi Global Melambat, Pengamat: Pemerintah Harus Jaga Konsumsi Domestik

JAKARTA,- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut tantangan ekonomi