JAKARTA-Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menjalankan berbagai strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor produk rempah dan bumbu, sebagai salah satu produk pangan.
Upaya ini sejalan dengan program Indonesia Spice Up The World, yang bertujuan untuk memperkenalkan bumbu atau produk pangan olahan khas Indonesia melalui dua pendekatan, yaitu gastrodiplomasi restoran (usaha makanan di luar negeri) dan destinasi gastronomi (wisatawan kuliner.
“Untuk mendukung peningkatan ekspor olahan rempah dan bumbu ini, kami aktif menggelar Fasilitasi Peningkatan Teknologi dan Sarana Prasarana Produksi melalui Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Industri Kecil dan Menengah (DAK Fisik Bidang IKM). Salah satunya adalah dengan melakukan Revitalisasi Sentra IKM Lada di Sungai Liat Kabupaten Bangka agar daya saing IKM pengolah lada terus meningkat,” kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (20/7).
Dirjen IKMA menjelaskan, anggaran revitalisasi gedung sentra ini berasal dari DAK Fisik Bidang IKM tahun 2022.
“Selain revitalisasi gedung, anggaran juga digunakan untuk pengadaan 28 jenis mesin dan peralatan pendukung sentra, dengan jumlah sebanyak 69 unit,”ujarnya.
Gedung Sentra Lada dengan nama Setara, berlokasi di Kawasan Peruntukan Industri Jelitik Kabupaten Bangka, dengan luas 1.200 meter persegi.
Selama ini, Pulau Bangka terkenal sebagai wilayah penghasil lada putih berkualitas tinggi.
Dengan curah hujan yang tinggi, nutrisi dalam tanah yang khas, serta intensitas matahari yang bagus, Pulau Bangka menghasilkan Lada Putih Muntok dengan rasa yang unik.
“Lada ini terkenal sebagai lada unggulan dan memiliki reputasi di mata dunia. Sebagai upaya menjaga mutu serta kekhasan Lada Putih Muntok, komoditas ini juga telah terdaftar dalam sistem perlindungan Indikasi Geografis yang diharapkan dapat memberikan nilai tersendiri bagi komoditas lada putih muntok Bangka Belitung sehingga dapat memperkuat daya saing ekspor lada putih muntok ke pasar global,” papar Reni.
Komentari tentang post ini