Dengan demikian terjadi ketidaksinkronan antara image yang saat ini dibangun bahwa presiden tidak cawe-cawe melalui undangan makan siang 3 capres, dengan apa yang terjadi dilapangan.
Sebagai masyarakat, kita tentunya berharap agar pemilihan presiden mendatang berjalan dengan jujur, adil, dan berkualitas.
Kita ingin pemilu yang damai, di mana setiap pihak memiliki kesempatan yang sama untuk berkompetisi dan menyampaikan gagasannya.
Namun, di tengah-tengah semua itu, kita juga harus tetap waspada dan kritis terhadap setiap langkah yang diambil oleh para pemangku kebijakan.
Sebab, hanya dengan sikap kritis dan penuh pertimbanganlah kita bisa memastikan bahwa demokrasi kita benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat.
Penulis adalah Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta dan CEO Narasi Institute di Jakarta