Grup MIND ID Komitmen Terapkan Ekonomi Sirkular

Wednesday 3 Apr 2024, 5 : 26 pm
Ilustrasi

JAKARTA – BUMN Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID) berkomitmen mendorong penerapan ekonomi sirkular dalam menjalankan model bisnis pertambangan berkelanjutan.

Praktik ekonomi sirkular menjadi bagian dari upaya penerapan good mining practice dan tolok ukur suksesnya penerapan model bisnis berkelanjutan.

Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf menyampaikan lewat penerapan ekonomi sirkular yang konsisten dilakukan Grup MIND ID mendorong efisiensi sumber daya.

“Kami tidak hanya memandang ekonomi sirkular dalam upaya daur ulang sampah, tapi menerapkan konsep tersebut dalam segala lini perusahaan,” ungkanya.

Adapun, ekonomi sirkular menjadi landasan utama dalam menjalankan proses penambangan, dengan mengedepankan prinsip recycle, reduce, and reuse (3R).

Baca juga :  Dilantik Jadi Kepala BKPM, Franky Janjikan Integrasi Perijinan

Grup MIND ID sukses meminimalisir sisa hasil tambang, menggunakannya kembali, dan pada akhirnya menghilangkan limbah yang dihasilkan dari proses pertambangan.

Beberapa inisiatif yang dilakukan anggota Grup MIND ID, di antaranya PT Aneka Tambang Tbk (Antam), telah mampu memanfaatkan tailing atau bahan tertinggal setelah pemisahan fraksi bernilai bijih besi, sebanyak 61 persen menjadi material lantai bawah tanah area kerja.

Tailing yang dihasilkan oleh Unit Usaha Tambang emas Pongkor, sekitar 235.000 wmt/tahun, berhasil diolah menjadi berbagai produk konstruksi seperti paving block, balok kerucut, batako, genteng, beton pracetak, dan lainnya.

Selain itu, melalui Unit Usaha Feronikel Kolaka, Antam juga memanfaatkan sisa peleburan bijih nikel berupa slag atau terak untuk berbagai bahan konstruksi seperti beton pracetak.

Baca juga :  KH. Maruf Amin Perkenalkan Program Pesantren Tanara

Proses peleburan yang dilakukan Antam menghasilkan slag sebesar 1.205.078,4 ton/tahun, yang kini digunakan untuk keperluan konstruksi di berbagai lokasi Antam, seperti sarana dan prasarana di lokasi Antam Sulawesi Utara.

Sementara itu, PT Freeport Indonesia (PTFI) juga terlibat aktif dalam praktik ekonomi sirkular dengan mengubah tailing menjadi bahan campuran beton. PTFI bekerja sama dengan LAPI ITB untuk menjalankan praktik ekonomi sirkular dalam pembuatan bahan konstruksi berbahan dasar tailing.

Hingga Desember 2020, tailing yang dimanfaatkan untuk bahan baku beton siap pakai mencapai 14.798 ton, serta penggunaan tailing untuk konstruksi tambang bawah tanah Big Gossan mencapai 1.386.791 ton.

Dalam proses daur ulang sampah, Anggota Grup MIND ID ini menggunakan berbagai metode seperti pemanfaatan kembali sampah plastik, residu aluminium, dan sampah organik menjadi kompos.

Baca juga :  Kementerian PUPR Optimis Akhir Tahun Serapan Anggaran Capai 93%

Daur ulang sampah plastik air minum dalam kemasan (AMDK) menjadi salah satu fokus utama, di mana plastik PET dan HDPE dipanaskan dan dicetak menjadi eco paving block dengan daya tahan tekanan mencapai 7 ton.

PTBA juga menerapkan sistem ekonomi sirkular dalam rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan reklamasi lahan bekas tambang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari BeritaMoneter.com. Mari bergabung di Channel Telegram "BeritaMoneter.com", caranya klik link https://t.me/beritamoneter, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Carol Aji

Adalah wartawan senior di Indonesia dengan segudang karya jurnalisnya yang memberikan pandangan mendalam terhadap berbagai isu terkini.

Komentar


HI THERE!

Eu qui dicat praesent iracundia, fierent partiendo referrentur ne est, ius ea falli dolor copiosae. Usu atqui veniam ea, his oportere facilisis suscipiantur ei. Qui in meliore conceptam, nam esse option eu. Oratio voluptatibus ex vel.

Wawancara

BANNER

Berita Populer

Don't Miss

Naik Tipis, Cadev Indonesia US$137,7 Miliar pada Juli 2023

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mengumumkan, posisi cadangan devisa (Cadev) Indonesia pada akhir

Waspada, Penjarahan Uang Rakyat Melalui Cost Recovery Migas

Oleh: Salamuddin Daeng Setelah uang rakyat dikuras untuk perdagangan/komersialisasi infrastruktur,