Hadiri Tradisi Saparan Apem Yaa Qowiyyu, Airlangga Dukung Kearifan Lokal Jadi Pariwisata Budaya

Friday 16 Sep 2022, 9 : 02 pm

KLATEN-Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mendukung upaya pelestarian tradisi budaya leluhur, yakni prosesi Saparan Apem Yaa Qowiyyu di Jatinom, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Keberagaman tradisi dan budaya sarat dengan kearifan lokal, karena itu Indonesia dikenal sebagai bangsa yang menghormati dan merawat nilai-nilai luhur warisan para pendahulu. “Pagelaran setiap peristiwa budaya juga selalu diikuti dengan keterlibatan dan
antusiasme dari seluruh masyarakat,” katanya saat menghadiri acara puncak Saparan Apem Yaa Qowiyyu serta membagikan apem pertama kepada masyarakat, Jumat (16/09/2022).

Setelah dua tahun digelar secara sederhana akibat kasus pandemi, Saparan Apem Yaa Qowiyyu
pada 2022 kembali dihadiri oleh puluhan ribu masyarakat yang ikut memeriahkan kegiatan yang telah diawali sebelumnya dengan Kirab Budaya Gunungan Apem dan Haul Kyahi Ageng Gribig.

Saparan Apem Yaa Qowiyyu sendiri merupakan inovasi
strategi dakwah yang dilakukan Kyai Ageng Gribig dengan membagikan apem kepada masyarakat yang dimulai sejak 403 tahun yang lalu. “Sudah dua tahun dilaksanakan secara sederhana, Alhamdulillah Covid-19 dapat ditangani dengan baik sehingga kemarin acara ini sudah diawali oleh Haul Kyai Ageng Gribig,” ujarnya lagi.

Kehadiran Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut tidak hanya sebagai bentuk dukungan dalam upaya melestarikan tradisi dan budaya, namun juga sebagai bentuk penghormatan dan upaya merawat peninggalan leluhur dimana Menko Airlangga sendiri masih merupakan keturunan langsung dari Kyai Ageng Gribig.

Ketua umum Partai Golkar ini menambahkan bahwa pembagian apem tersebut menjadi simbol fisik dari andum atau berbagi ampunan kepada sesama manusia yang merupakan ajaran dalam dakwah budaya yang disebarkan oleh Kyai Ageng Gribig. Tradisi andum pada awalnya mulai dilakukan Kyahi Ageng Gribig guna
memberikan dorongan dan motivasi kepada masyarakat dalam mengamalkan kebajikan
berupa sedekah kepada sesama sehingga dapat mendorong terciptanya masyarakat yang
damai dan saling peduli.

Hingga kini, lanjut Airlangga, budaya sedekah tersebut tetap dijalankan masyarakat dan terlihat melalui pembagian sekitar hampir 5 ton apem yang merupakan hasil sumbangsih masyarakat dari berbagai wilayah untuk memeriahkan kegiatan Saparan Apem Yaa Qowiyyu tersebut.

Selain menjadi simbol kebajikan dalam mengamalkan sedekah, antusiasme masyarakat dalam memperebutkan pengambilan apem juga memiliki filosofi bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan dan diperlukan usaha keras untuk mendapatkannya, sehingga masyarakat diajarkan untuk dapat meningkatkan tekad dan ikhtiar dalam mencapai hal yang diinginkan.

Selain menjadi wujud dalam melestarikan budaya leluhur, kegiatan Saparan Apem Yaa
Qowiyyu juga telah mampu mendorong bergeraknya kembali perekonomian masyarakat lokal di Jatinom. Hal tersebut diantaranya terlihat dari tingginya lonjakan permintaan apem
dan berbagai penganan lokal yang dijajakan, termasuk permintaan dari para wisatawan yang ikut hadir dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

“Saparan Apem Yaa Qowiyyu adalah inovasi pada jamannya Kyai Ageng Gribig untuk
melakukan dakwah secara damai, dan saat ini berdampak juga pada geliat ekonomi masyarakat yang bergerak,” terang Menko Airlangga.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Anggota DPR RI, Gubernur Jawa Tengah, Bupati Klaten,
Wakil Bupati Klaten, serta sejumlah ulama.***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

DEWA Akuisisi 99,9% Perusahaan Tambang Emas di Aceh

JAKARTA-PT Darma Henwa Tbk (DEWA) melaporkan bahwa perseroan telah mengakuisisi
Bursa Saham, IHSG, Saham EMTK, Saham TBIG

IHSG Berpeluang Menguat Lagi, Mainkan BBRI, PTBA, RALS dan WIIM

JAKARTA-Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini