JAKARTA-PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengumumkan bahwa harga saham perseroan setelah mengalami pemecahan nilai nominal (stock split) dengan rasio 1:5 akan mulai ditransaksikan mulai Sesi I perdagangan Rabu, 13 Oktober 2021.
Menurut Presiden Direktur BBCA, Jahja Setiaatmadja, setelah mendapatkan persetujuan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB), saham BCA akan segera diperdagangkan dengan harga baru sesuai dengan rencana aksi korporasi terkait stock split.
“Kami telah melakukan koordinasi dan mendapat persetujuan dari regulator untuk segera mewujudkan rencana stock split yang menawarkan saham BBCA sesuai harga baru, dengan rasio 1:5. Dengan harga baru nantinya, kami berharap saham BBCA dapat diserap oleh para investor, terutama investor ritel yang sudah menantikan kesempatan ini,” ujar Jahja di Jakarta, Kamis (7/10).
Jahja mengatakan, BBCA menyadari perkembangan pasar modal Indonesia dan peningkatan jumlah investor yang bergabung di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga aksi stock split ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pasar modal.
Sebagaimana diketahui, pada RUPS-LB BBCA yang dilaksanakan pada 23 September 2021, para pemegang saham perseroan menyetujui rencana stock split dengan rasio 1:5.
Sebelumnya, nilai nominal BBCA adalah Rp62,5 per saham, sedangkan pasca stock split menjadi Rp12,5 per saham.
Perlu diketahui, pada penutupan perdagangan Sesi I hari ini, harga BBCA berada di level Rp35.625 atau mengalami penurunan sebesar 0,8 persen dari harga pembukaan di posisi Rp35.900.
Untuk sepanjang tahun ini, harga BBCA sempat berada di level terendah Rp29.800 pada penutuapan perdagangan 2 Agustus 2021.
Sebagai informasi, akhir perdagangan BBCA dengan nilai nominal lama di pasar regular dan pasar negosiasi pada 12 Oktober 2021, sedangkan awal perdagangan dengan nilai nominal baru pada 13 Oktober 2021 dan tanggal penentuan pemegang saham yang berhak atas hasil stock split (recording date) pada 14 Oktober 2021.
Sementara itu, saham dengan nilai nominal baru akan didistribusikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) ke pemegang saham pada 5 Oktober 2021 dan awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai akan dilakukan pada 15 Oktober 2021.
