Jadi intinya, sambung Hasto, semua setuju untuk anti-korupsi. Hanya yang kemudian menentukan adalah sosok mana yang paling konsisten dalam melakukannya.
Ganjar Pranowo sendiri, ketika kampanye gubernur di Jawa Tengah, menggunakan dan menjalankan “Mboten Ngapusi, Mboten Korupsi”.
Hal itu dilakukan Ganjar dan Mahfud, karena memahaminya sebagai spirit dari alam bawah sadar seluruh rakyat Indonesia.
Bahwa penegakan hukum dan semangat memberantas KKN sangat penting bagi kemajuan bangsa Indonesia.
“Dengan anti-korupsi, dengan mencegah kebocoran APBN saja, dengan mencegah kebocoran penempatan jabatan-jabatan strategis, ini akan berpengaruh baik terhadap pendidikan, berpengaruh baik terhadap penciptaan lapangan pekerjaan yang sangat berguna bagi anak anak muda Indonesia,” papar Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini menilai Indonesia perlu belajar dari Singapura yang bersih dan sukses menciptakan tata pemerintahannya bersih dengan, clean.
Dari situ kemudian negaranya menjadi maju.
“Maka pak Ganjar dan Pak Mahfud akan membawa gerak cepat kemajuan itu, gerak cepat Indonesia unggul dengan melakukan apa yang sudah dikerjakan Pak Jokowi,” tegas Hasto.