Bahwa semua kader Demokrat berharap partai ini kembali bersih, karena Pak SBY adalah kader yang bersih.
“Saya masuk Demokrat juga karena partai ini menghargai demokrasi dan Pak SBY tak pernah melakukan intervensi dalam penentuan Ketua Umum DPP PD,” tegas mantan Menpora di era Orde Baru itu.
Hayono menyontohkan Kongres PD di Bandung, adalah bukti Pak SBY menolak intervensi dalam pemilihan ketua umum. P
adahal, waktu itu kalau SBY mau tentu mengintsruksikan DPD dan DPC memilih Andi Malarangeng.
“Tapi, Pak SBY menolak itu, dan Kongres dimenangkan oleh Anas,” tegas Hayono.
Ketika ditanya apakah dirinya siap menggantikan Anas? Hayono menegaskan sebagai kader tentu siap.
“Saya sebagai kader tentu siap, meski beban PD saat ini berat karena dipersepsi masyarakat sebagai partai koruptor,” pungkasnya.