JAKARTA-Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, menyatakan bahwa partainya belum memutuskan sikap terkait arah politik dalam Pilpres 2024 setelah keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Menurutnya, saat ini mereka hanya perlu memilih antara bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden pada pemilu mendatang.
Jansen mengingatkan bahwa Partai Demokrat telah mendukung kedua kandidat tersebut dalam pemilihan sebelumnya.
Pertama, saat mereka mengusung Ganjar di Pilkada Jawa Tengah pada 2018.
Kedua, saat berkoalisi dengan Prabowo di Pilpres 2019. Dengan kata lain, keduanya bukan sosok asing bagi Partai Demokrat.
“Jadi ini tinggal soal kecocokan, pembicaraan yang pas, dan tentu saja rasa nyaman dalam bekerja sama baik saat ini maupun ke depannya. Karena dalam koalisi dan kerja sama, kenyamanan dan saling menghargai sangat penting,” tambahnya.
Menurut Jansen, kerja sama yang baik memerlukan kenyamanan, kesetaraan, dan pemahaman yang sama, terutama ketika mereka akan bekerja sama untuk mencapai kemenangan.
“Sambutan hangat seperti ini akan menjadi salah satu pertimbangan bagi kami dalam mengambil keputusan. Tentang arah yang akan kami ambil, saat ini masih dalam proses di internal Partai Demokrat, dan kami sedang melakukan komunikasi dan penjajakan terkait hal ini,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa Partai Demokrat akan terus menjalin komunikasi dengan semua partai politik pendukung Ganjar dan Prabowo.
Semua informasi akan dikumpulkan dan dilaporkan kepada Majelis Tinggi Partai (MTP) sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam Partai Demokrat.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi, mengungkapkan bahwa ada satu partai politik lain yang akan bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
KIM saat ini terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia.
Viva Yoga Mauladi juga berharap Partai Demokrat dapat ikut bergabung dalam KIM untuk mendukung pencalonan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai bakal calon presiden.
“Dalam hal ini, setelah Partai Demokrat keluar dari KPP (Koalisi Perubahan untuk Persatuan), PAN berharap dan akan bergembira jika Partai Demokrat dapat bekerja sama atau bergabung dalam KIM,” kata Viva kepada wartawan.
Ia juga menekankan bahwa platform partai-partai tersebut relatif tidak berbeda, sehingga akan memudahkan sinergi kekuatan bersama.
Terlebih lagi, Partai Demokrat, PAN, dan Gerindra pernah bersama-sama dalam satu koalisi dalam pemilihan presiden sebelumnya.