JAKARTA-Pada perdagangan Hari ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berbalik melemah, setelah di akhir pekan lalu ditutup menguat 0,56 persen ke posisi 6.700.
Penguatan IHSG pada perdagangan sebelumnya (19/5) diwarnai oleh kenaikan harga 214 saham, meskipun sebanyak 323 saham tercatat menurun dan sebanyak 213 saham terpantau tidak mengalami perubahan harga.
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh organisasi research and trading saham, WH Project, pergerakan IHSG pada perdagangan di akhir pekan lalu terindikasi adanya upaya rebound, namun pergerakannya masih belum cukup kuat untuk memberikan sinyal reversal.
“Terlihat pada chart (19/5), bahwa IHSG masih belum mampu menembus resistance trend line, sehingga arah tren masih terlihat menurun,” tulis analis WH Project, William Hartanto dalam riset harian untuk perdagangan Senin (22/5).
Dia menyebutkan, sejauh ini IHSG sedang menguji level 6.700 yang sebelumnya merupakan level support dan kini menjadi resistance.
“Seperti yang sudah terlihat sebelumnya, level 6.700 juga mengonfirmasi pola head & shoulders dan sejak itu IHSG pun memulai pelemahan lanjutan,” ujar William.
Pola pergerakan secara teknikal tersebut menandakan bahwa selama IHSG belum mampu menembus resistance ini, maka arahnya masih akan melemah.
William mengatakan, sentimen eksternal menunjukkan kekhawatiran potensi gagal bayar utang Amerika Serikat.
“Hari ini kami memproyeksikan, IHSG berpotensi bergerak mixed dalam kecenderungan melemah, dengan pergerakan di level 6.635-6.754,” kata William.
Untuk perdagangan hari ini, lanjut dia, WH Project merekomendasikan kepada para pelaku pasar agar mengakumulasi pembelian pada saham BSDE, ASSA dan ERAA, sedangkan BBNI memiliki rating trading Buy on Weakness.
