Indonesia Mendekati Lampu Merah Menuju Krisis

Monday 24 Aug 2015, 4 : 54 pm
by

JAKARTA-Anggota Komisi XI DPR Andreas Eddy Susetyo menilai Indonesia sudah mendekati lampu merah menuju krisis ekonomi. Salah satu indikasinya, nilai tukar rupiah yang mengalami pelemahan secara terus menerus. “Indonesia sudah mengalami krisis indikasinya sudah lampu orange, antara kuning dan belum merah,” kata Andreas ‎di Jakarta, Senin (24/8).
Seperi diketahui, nilai tukar mata uang negara ASEAN mayoritas melemah terhadap dolar Amerika (USD) pada hari ini, Senin (24/8). Nilai tukar Rupiah saja melemah hingga menyentuh angka Rp 14.000 per USD. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar Rupiah sempat menyentuh angka Rp 14,014 per USD. Tidak hanya Rupiah, Ringgit Malaysia juga anjlok parah terhadap USD. Ringgit melemah hingga 9 sen terhadap USD hingga diperdagangkan pada RM 4,24 per USD. Ini merupakan titik terendah sejak 1997 silam.
Selain rupiah yang terus bergejolak pada akhir ini, jelasnya, impor juga mengalami penurunan. Akhirnya harga jual produk mengalami peningkatan, apalagi daya beli juga mengalami penurunan. “70 persen bahan baku industri manufaktur kita impor, jadi biaya produksi tinggi akibat rupiah menurun, harga produk jadi naik, padahal daya beli turun, ujung-ujungnya PHK karyawan,” ungkap politisi PDI Perjuangan ini.

Tidak hanya itu, faktor lain yang mengindikasikan Indonesia sudah masuk waspada krisis adalah sektor pasar modal yang mengalami anjlok hingga ke posisi 4.300 an. Sebab, dana asing yang keluar (capital outflow) yang keluar cukup banyak pada pekan ini. “IHSG turun, karena investor kita masih kebanyakan asing sebanyak 65 persen, SBN kita juga asing 40 persen. Kalau mereka tarik, itu yang bisa menyebabkan gejolak ekonomi,” urainya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

MPR : Kekuatan Ekonomi Melayu Bisa Tandingi UE dan AS

JAKARTA-Ketua MPR Zulkfili Hasan meminta persatuan melayu makin ditingkatkan, terutama

BI Terus Jaga Rupiah

JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (7/5) diperkirakan kembali