Industri Kreatif Tumbuh 7% per Tahun

Wednesday 12 Aug 2015, 3 : 05 pm
by
Ketua Umum Dekranas Hj. Mufidah Jusuf Kalla didampingi Menperin, Saleh Husin

JAKARTA-Kontribusi industri kreatif bagi ekonomi nasional sangat besar. Salah satu subsektor ekonomi kreatif yang telah memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional bahwa fesyen dan kerajinan. Kontribusinya sangat besar, mulai dari peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, jumlah perusahaan, hinggapasar ekspor. “Oleh karena itu, Kemenperin terus mendorong pengembangan industri kreatif nasional, yang pertumbuhannya semakin meningkat sekitar 7% per tahun,” tegas Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam sambutannya pada acara pembukaan Pameran ”Produk Fesyen dan Aksesori” di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (12/8).
Menurutnya, kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB juga sangat besar. Pada tahun 2014-2015, nilai tambah dari sektor ekonomi kreatif diestimasi mencapai Rp 111,1 triliun. Penyumbang nilai tambah tertinggi tersebut, antara lain subsektor mode, kuliner, dan kerajinan. “Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh subsektor kerajinan dengan laju pertumbuhan ekspor sebesar 11,81 persen, diikuti fesyen dengan pertumbuhan 7,12 persen, periklanan sebesar 6,02 persen dan arsitektur 5,59 persen,” paparnya.
Dia mengatakan kerajinan tradisional yang telah diwariskan oleh para sesepuh Indonesia mampu menghasilkan produk-produk unggulan dan mempunyai nilai kekayaan tradisi ataupun corak yang tinggi, baik dari aspek kerajinan, anyaman, tenun, gerabah, ataupun produk sandang yang masing-masing memiliki berbagai bentuk yang indah dan fungsi beragam. Kerajinan tradisonaljuga memiliki potensi besar sebagai komoditas industri kreatif yang bernilai estetika dan ekonomi yang tinggi. Untuk itu, berbagai kegiatan dalam rangka mempromosikan industri kerajinan perlu didukung sebagai upaya mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif.
Menperin meyakini, ekonomi kreatif masih potensial dan bisa menjadi kekuatan baru dalam meningkatkan perekonomian nasional ke depannya, karena didukung dengan sumber daya yang tidak terhabiskan. “Sumber daya utamanya adalah orang kreatif yang dapat terus berkembang dan menciptakan nilai tambah. Terlebih lagi dengan terciptanya iklim yang kondusif, diharapkan akan terus tumbuh dan memberikan kontribusi ekonomi maupun non ekonomi,” katanya. Disamping itu, karya kreatif dapat mengangkat citra bangsa Indonesia di mancanegara maupun membangun rasa bangga di dalam negeri seperti terlihat pada penggunaan batik dan tenun di masyarakat saat ini.
Selanjutnya, dalam upaya terus mendorong pertumbuhan industri kreatif nasional, Kemenperin khususnya Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) telah melakukan berbagai langkah strategis dalam meningkatkan nilai tambah industri fesyen maupun kerajinan, diantaranya melalui bimbingan teknis, dampingan pada pengrajin, promosi dan pemasaran, bantuan dalam mesin peralatan, serta perlindungan hak kekayaan intelektual.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Federal International Finance Siap Lunasi Pokok dan Bunga Obligasi Rp500,76 Miliar

JAKARTA-PT Federal International Finance (FIFA) telah menyediakan dana untuk pelunasan

Pengamat: MK Harus Bersikap Tegas Terhadap Saksi Palsu

JAKARTA-Sidang ketiga sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019