Wapres Dorong MUI Jadi Motor Pemberdayaan Ekonomi Umat

Sunday 28 Jul 2019, 5 : 59 pm
by
MUI
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan kata sambutan pada acara Tasyakur Milad Ke-44 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Sabtu (27/7/2019). Acara tersebut mengusung tema Meningkatkan Pengkhidmatan dan Kemitraan MUI dalam Rangka Penguatan Ukhuwah Islamiyah dan Persatuan Bangsa.

JAKARTA-Penguasaan ekonomi akan terjadi apabila pengusaha Islam maju dengan baik. Jika pengusaha Islam kurang, maka ekonomi syariah tidak bisa berjalan.

Untuk itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) diharapkan dapat mendorong pemberdayaan ekonomi umat agar tumbuh menjadi wirausaha lebih banyak lagi. Hal ini merupakan salah satu tantangan yang dihadapi umat Islam.

“Karena apa pun yang kita ingin jalankan kalau pengusaha kurang, ekonomi syariah tidak bisa jalan,” ujar Wakil Presiden (Wapres) dalam sambutanya saat menghadiri Milad MUI ke 44, di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Sabtu (27/07/2019).

Wapres menjelaskan dua tantangan berikutnya umat Islam dimasa mendatang antara lain kerjasama ulama-umara dan pandangan muamalah sederhana. Ulama bertujuan mencari keridhaan Allah SWT sedangkan Umara bertujuan mensejahterakan umat.

“Tantangan ke depan yang masih perlu dilakukan, kita bekerja bersama-sama, antara ulama dan umara, karena tanpa kerja sama tentu kita tidak mendapat pencerahan yang baik,” tutur Wapres.

Dengan adanya kerjasama, terang Wapres, maka akan timbul kedamaian. Hal tersebut penting karena kita baru saja selesai melakukan pemilu, walaupun ada beberapa pandangan berbeda, namun dapat diselesaikan dengan demokratis.

“Kita bersyukur seperti pemilu yang baru lalu, banyak pandangan-pandangan yang berbeda tapi pada akhirnya dapat diselesaikan secara demokratis, sehingga membawa berkah yang baik untuk bangsa ini,” ucap Wapres.

Wapres menambahkan bahwa bangsa Indonesia tidak ingin memiliki sejarah kelam sebagaimana banyak terjadi di negara-negara Islam lainnya. Sehingga terjadi konflik internal atau antar negara yang membahayakan keberlanjutan negara itu, seperti di Timur Tengah, Afrika, dan negara Islam lainnya.

“Sejarah Islam yang kita pahami semuanya, bukan dengan perang, invasi, tapi dengan damai. tidak banyak pengembangan Islam di banyak bagian di dunia ini, seperti Asia Tenggara, (Islam) berkembang dengan damai, kita banyak mengetahui bagaimana dakwah Walisongo yang menyentuh masyarakat,” tandas Wapres.

Tantangan kedua menurut Wapres ialah pandangan muamalah sederhana, intinya selama tidak haram, halal, selama halal, maka syar’i, sehingga tidak perlu mempersulit, karena apabila kita banyak perdebatan, maka kita tidak menjalankan tetapi hanya banyak berdebat.

“Tantangannya, disamping kita ingin menggerakkan atau menjalankan ekonomi syariah, sebenarnya selalu berpendapat sederhana, sebenarnya Pak Kiai. pandangan Muamalah sederhana “Selama tidak haram, dia halal, dia Syar’i, kan begitu Pak (Makruf), ya?, karena kalau kita pertentangkan, nanti kita habis berdebat,” ucap Wapres.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Agus Marto Gubernur BI

JAKARTA-Anggota Komisi XI DPR Vera Febyanthy Rumangkang yakin Agus Martowardoyo

Sequis Ajak Masyarakat Jaga Tubuh Kuat dan Sehat Sejak Usia Dewasa Muda   

JAKARTA-Berapa usia Anda pada bulan Mei ini? Kalau Sequis berusia