Ini Penjelasan ISAT Soal Pertumbuhan Pendapatan di 2021 Sebesar 12,4%

Tuesday 22 Feb 2022, 10 : 40 pm
by
Ilustrasi Indosat

JAKARTA-Manajemen PT Indosat Tbk (ISAT) menyebutkan, pertumbuhan pendapatan perseroan di sepanjang 2021 sebesar 12,4 persen (year-on-year) menjadi Rp31,39 triliun karena terdorong oleh kinerja kuat segmen selular dan segmen enterprise.

“Perusahaan menutup 2021 dengan kinerja yang gemilang. Didukung oleh kinerja yang kuat dari segmen selular dan segmen enterprise, dengan total pendapatan naik sebesar 12,4 persen (y-o-y) menjadi sebesar Rp31,39 triliun,” demikian disebutkan dalam keterangan resmi ISAT yang dilansir di Jakarta, Selasa (22/2).

Pertumbuhan pendapatan ISAT sebesar 12,4 persen tersebut ditopang oleh layanan Selular, MIDI dan Telekomunikasi Tetap yang masing-masing berkontribusi sebesar 80,9 persen, 17,3 persen dan 1,8 persen terhadap total pendapatan usaha (konsolidasian) di 2021 yang mencapai Rp31,39 triliun.

“Pendapatan selular meningkat sebesar 10 persen dibandingkan di 2020, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan data dan jasa nilai tambah yang mengimbangi penurunan pendapatan telepon, SMS, sewa menara, pendapatan handset dan interkoneksi,” sebut manajemen ISAT.

Pada 2021, EBITDA ISAT tercatat meningkat sebesar 21,4 persen (y-o-y) menjadi Rp13,89 triliun, yang merupakan kombinasi dari pertumbuhan top line dan optimalisasi biaya yang terukur. Bahkan, EBITDA margin di 2021 tercatat mencapai 44,2 persen.

Sebagaimana diketahui, kinerja keuangan ISAT di sepanjang 2021 berbalik membukukan laba bersih mencapai Rp6,75 triliun, padahal setahun sebelumnya perseroan masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp716,72 miliar.

Lebih lanjut manajemen ISAT menyampaikan, jumlah pelanggan perseroan di 2021 mengalami peningkatan sebesar 4,4 persen (y-o-y) menjadi 62,9 juta pelanggan, sebagai hasil dari penerapan strategi jangka panjang dalam penawaran produk yang sederhana, relevan dan transparan, serta investasi pintar pada jaringan.

Average Revenue Per User (ARPU) ISAT di 2021 juta tercatat meningkat menjadi Rp34,4 ribu dari Rp31,9 ribu pada 2020.

“Peningkatan pengalaman jaringan, serta perbaikan portfolio produkbtelah menghasilkan pertumbuhan trafik data di 2021 sebesar 36,7 persen (y-o-y)”.

Manajemen ISAT mengatakan, pada 4 Januari 2022, ISAT dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) telah menandatangani Akta Penggabungan No.09 tertanggal 4 Januari 2022, sehingga ISAT dan H3I menyetujui untuk menggabungkan diri.

ISAT sebagai perusahaan penerima penggabungan dan status H3I berakhir demi hukum.

Penggabungan Indosat Ooredoo dan H3I menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat secara komersial, serta bisa memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham, pelanggan dan masyarakat.

Menurut manajemen ISAT, perusahaan hasil penggabungan akan memiliki skala, kemampuan keuangan dan keahlian untuk bersaing secara lebih efektif.

“Penggabungan aset dan produk dari Indosat Ooredoo dan H3I yang saling melengkapi akan mendorong inovasi dan pengembangan jaringan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

pernyataan Arteria Dahlan, bisa jadi signal bahwa masih ada upaya untuk merevisi UU KPK khusus untuk melindungi sekelompok orang yang dikecualikan dari OTT KPK, tidak hanya terhadap APH tetapi juga bisa melebar kepada Anggota DPR dan orang-orang Partai.

Mengaku-ngaku Tokoh Katolik, TPDI: Polisi Harus Tangkap Antonius Boediono

JAKARTA-Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus meminta publik

6 Tips Belanja Online Secara Hemat dan Cermat Selama Ramadan

JAKARTA-Bulan Ramadan memang baru berjalan beberapa hari, namun beberapa platform