Per 31 Maret 2023, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan tercatat sebesar US$98,917 juta, naik 14,83% jika dibandingkan sebesar US$86,142 juta per 31 Maret 2022.
Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan rata-rata tarif penjualan listrik dan uap di tahun 2023 sebesar 3%-6,4% dan 3,3%-6,6% secara berturut-turut.
Ini diiringi dengan kenaikan produksi uap dan listrik di SEGS karena tidak terdapat major maintenance pada triwulan I 2023.
Dari pendapatan tersebut di atas, BRE membukukan laba tahun berjalan sebesar US$39,662 juta per 31 Maret 2023, turun 3,07% dari periode yang sama tahun 2022 sebesar US$40,919 juta.
Ini disebabkan oleh kenaikan beban pajak penghasilan sebesar US$4,031 juta dan kenaikan beban keuangan sebesar US$12,317 juta yang disebabkan penambahan fasilitas pinjaman baru yang diperoleh dari Bankok Bank Public Company Limited pada triwulan IV 2022. (ANES)