Jatuh Tempo Tahun Ini, Pefindo Tetapkan Rating MTN TDPM di Level A-

Tuesday 16 Feb 2021, 7 : 38 pm
by
Pefindo telah menyematkan prospek CreditWatch dengan Implikasi Negatif terhadap peringkat ISAT, sehubungan dengan rencana penggabungan usaha dengan Tri yang diharapkan selesai pada Desember 2021
ilustrasi

JAKARTA-PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memutuskan untuk menetapkan peringkat tiga medium term notes (MTN) yang diterbitkan PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) di level idA-.

Ketiga surat utang jangka menengah ini akan jatuh tempo pada 2021.

Analis Pefindo, Aishantya menyebutkan, tiga MTN tersebut adalah MTN I-2017 sebesar USD20 juta yang akan jatuh tempo pada 18 Mei 2021, MTN II-2018 sebesar USD27,5 juta akan jatuh tempo pada 27 April 2021 dan MTN III-2018 sebesar USD16,7 juta akan jatuh tempo pada 4 Juli 2021.

“Kami berpandangan bahwa kesiapan TDPM dalam membayar MTN yang akan jatuh tempo sangat bergantung pada keberhasilan memperoleh pendanaan eksternal,” kata Aishantya di Jakarta, Selasa (16/2).

Berdasarkan diskusi Pefindo dengan manajemen TDPM pada 8 Februari 2021, Tridomain telah memperoleh kecukupan dana eksternal untuk memenuhi kewajiban MTN tersebut.

Selain itu, kata Aishantya, para pemegang saham TSDP juga berkomitmen untuk mendukung kewajiban pembayaran MTN dengan menyediakan cadangan pinjaman sebesar USD37,5 juta sebagai alternatif pendanaan.

Aishantya menjelaskan, efek utang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa ada kemampuan dari emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut.

Namun, kemampuan emiten dimungkinkan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan ekonomi, dibandingkan dengan emiten yang peringkatnya lebih tinggi.

Sementara itu, lanjut Aishantya, tanda minus (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan adalah relatif lemah dan berada di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan. TDPM merupakan perusahaan yang bergerak di sektor hilir industri kimia.

Selain menjalankan aktivitas perdagangan, TDPM juga memproduksi beragam produk dari segmen bisnis specialty resins, plasticizers dan acrylamide.

“TDPM mengoperasikan beberapa pabrik di Cikupa (specialty resins), Gresik (specialty resins dan plasticizers) dan Merak, Banten (acrylamide)”.

Adapun total kapasitas produksi specialty resins sebanyak 106 ribu ton, plasticizers sebanyak 78 ribu ton dan acrylamide sebanyak 14 ribu ton.

Pada 2016, TDPM mengakuisisi PT Petronika yang merupakan pabrik penghasil plasticizer di Gresik, Jawa Timur.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BSD Raup Laba Rp2,69 Triliun

JAKARTA-Pengembang raksasa, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengklaim berhasil

Jaga Kestabilan Rupiah, Pemerintah Terus Harmonisasi Kebijakan

JAKARTA-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa Pemerintah akan