Jumlah Keterwakilan Perempuan Pada Penyelenggara Pemilu Harus Ditingkatkan

Tuesday 28 Sep 2021, 12 : 31 am
by
Anggota KPU RI Viryan Aziz

JAKARTA-Jumlah keterwakilan perempuan pada penyelenggara Pemilu harus ditingkatkan.

Hal ini sesuai dengan regulasi yang mengamanatkan keterwakilan perempuan sebesar 30 persen pada jabatan penyelenggara pemilu.

Guna terwujudnya semangat tersebut, Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia (UI) mengggelar pelatihan bagi perempuan melalui She Leads Indonesia 2021.

Pelatihan pertama dilakukan secara daring, Senin (27/9/2021).

Anggota KPU RI Viryan Aziz mengapresiasi kegiatan ini guna menyiapkan perempuan menjadi pemimpin, khususnya bagi mereka yang ingin mengikuti proses seleksi anggota KPU periode 2022-2027.

Menurutnya, sudah sejak pertama kali merdeka Indonesia para pemimpin menerapkan kesetaraan gender.

Hal itu tertuang dalam UUD 1945 di mana tidak ada perbedaan perempuan dan laki-laki begitu pula saat adanya Badan Pembaharuan Suara (BPS) pada 1946 yang kini menjadi KPU RI sudah ada penyebutan perempuan.

Viryan melanjutkan dari total anggota KPU se-Indonesia baru 16,7 persen di antaranya diisi oleh perempuan.

Terkhusus empat orang perempuan menduduki jabatan di KPU provinsi yang tersebar di 72 daerah.

“Ini maknanya sudah ada perkembangan baik,” kata Viryan.

Meski begitu dia berharap ke depan keterlibatan perempuan perlu ditingkatkan kembali agar keterpenuhan 30 persen sesuai regulasi terealisasi.

“Oleh karenanya melalui She Leads Indonesia 2021 jumlah perempuan di penyelenggara pemilu semakin meningkat,” tambah Viryan.

Wakil Direktur Eksekutif Puskapol UI, Hurriyah menjelaskan She Leads Indonesia ini bukanlah program satu-satunya di Indonesia melainkan ada di beberapa negara seperti Myanmar, Nepal dan Pakistan.

Di Indonesia,tambah Hurriyah, She Leads Indonesia dilaksanakan bekerja sama dengan International Foundation for Electoral Systems (IFES) Indonesia serta Kedutaan Besar Australia.

Hurriyah mengatakan tujuan program ini untuk meningkatkan jumlah keterwakilan perempuan sebagai anggota KPU dan Bawaslu baik tingkat pusat dan provinsi.

Adapun tujuan lainnya, kata Hurriyah, memperkuat kapasitas pengetahuan dan keterampilan peserta mengenai kepemiluan serta meningkatkan kepercayaan diri untuk mengikuti proses seleksi KPU dan Bawaslu yang ketat hingga membantu para alumni pelatihan mengembangkan jejaring sesama peserta.

Sekretaris I Bidang Keadilan dan Pemerintahan Demokratis Kedutaan Besar Australia Alex Oates berharap pelatihan ini dapat fokus meningkatkan kepemimpinan perempuan serta kekuatan perempuan untuk mendaftar menjadi komisioner di KPU maupun Bawaslu.

Alex juga menyampaikan selamat kepada perempuan yang telah terpilih sebagai partisipan untuk pelatihan She Leads Indonesia 2021.

Sementara itu, Anggota Bawaslu RI, Ratna Dewi Pettalolo berharap para peserta pelatihan ini dapat menjadi pemimpin di penyelenggara pemilu sehingga akan ada banyak kebijakan yang hadir memperjuangkan perempuan itu sendiri.

Ratna menyampaikan apresiasinya kepada Puskapol UI dan meminta peserta pelatihan agar fokus meningkatkan kapasitasnya melalui program ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BLT Dana Desa Sudah Disalurkan ke 49.095 Desa

JAKARTA-Dalam upaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat di tengah pandemi
artificial intelligence

Rocky Gerung: “Joko Widodo Memang Orang yang Bengis Secara Politik”

JAKARTA-Kritikus yang juga pengamat politik Rocky Gerung meminta Presiden Joko