JAKARTA–PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menargetkan, pelaksanaan uji coba fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia yang dikembangkan anak usahanya, PT Amman Mineral Industri akan berlangsung pada Juni 2024.
Berdasarkan siaran pers AMMN yang dilansir di Jakarta, Senin (5/2), Amman Mineral Industri berkomitmen untuk merampungkan proyek strategis nasional fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia (PMR).
Mengacu pada hasil verifikasi kemajuan tiga bulanan (Oktober-Desember 2023) yang dilaporkan oleh verifikator independen, kemajuan pembangunan konstruksi smelter tembaga AMMN sudah mencapai 76,1 persen dari rencana yang sebesar 72,4 persen.
Sementara itu, kemajuan pembangunan konstruksi PMR sudah mencapai 72,7 persen dari rencana pembangunan yang sebesar 72,1 persen.
Vice President of Corporate Communications and Investor Relations AMMN, Kartika Octaviana meyakini, kemajuan konstruksi fisik smelter dan PMR berjalan secara baik untuk mencapai target penyelesaian konstruksi di akhir Mei 2024 dan memulai proses commissioning pada Juni 2024.
“Capaian ini adalah wujud komitmen AMMAN sebagai salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia untuk selalu terlibat dalam pengembangan industri pertambangan nasional yang membawa manfaat bagi perekonomian daerah dan n nasional,” ujar Kartika.
Setelah nantinya beroperasi, kata Kartika, total kapasitas input fasilitas smelter tembaga dan PMR AMMN bisa mencapai 900 ribu kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang.
“Produk dari pengolahan ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222 ktpa dan asam sulfat mencapai 830 ktpa. Sementara itu, fasilitas PMR akan menghasilkan 18 tpa emas batangan, 55 tpa perak batangan dan 70 tpa selenium”.
